Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini, Rabu (9/10/2024), beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca detikJabar seperti soal puluhan kambing jadi korban terbakar hingga nasib malang Poltak Ronal Alam yang tewas dua hari sebelum melangsungkan pernikahan. Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini:
Gara-gara Bakar Rumput Sisa Pakan, 30 Kambing Tewas Terpanggang
Kebakaran hebat melanda sebuah kandang ternak kambing milik Suki (58) di Desa Bandorasakulon, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Kebakaran itu menyebabkan 30 kambing mati terpanggang.
Berdasarkan informasi dihimpun, musibah kebakaran kandang tersebut terjadi pada Selasa (8/10) malam sekitar pukul 23.00 WIB. Kala itu, kandang sudah ditinggal pergi oleh pemiliknya sejak maghrib. Namun, saat menjelang tengah malam salah seorang warga yang melintas melihat ada kepulan asap tebal dari kandang kambing milik Suki dan langsung melaporkannya ke Kepala Dusun setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mendapat laporan dari warga katanya kandang Pak Suki kebakaran. Langsung saya datang ke lokasi, ternyata api sudah besar dan terdengar suara gadung kambing di dalamnya. Langsung saya teriak kebakaran meminta bantuan warga lain untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya," ungkap Kadus Yopi.
Angin yang kala itu bertiup kencang membuat api dengan cepat membakar seluruh bangunan kandang yang dibuat semi permanen tersebut hingga api sulit dipadamkan. Kondisi ini pun langsung disikapi Yopi melaporkannya ke kantor Damkar Kuningan untuk meminta bantuan pemadaman.
Laporan Yopi ini pun langsung ditanggapi satu regu petugas Damkar dengan satu unit kendaraan Blamwier datang ke lokasi dan langsung melakukan penyemprotan. Dibantu satu unit kendaraan tanki air baku, proses pemadaman kebakaran kandang kambing milik Suki pun berlangsung cepat. Sekitar pukul 00.30 WIB, kebakaran pun dinyatakan padam.
Malang, kebakaran yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut menghanguskan seluruh bangunan kandang semi permanen berikut 30 ekor kambing di dalamnya ikut terpanggang. Akibat kejadian ini, Suki pun harus mengalami kerugian materil hingga Rp 120 juta lebih.
Gugatan Soal Hari Jadi Persib 5 Januari 1919 Dicabut!
Manajemen Persib Bandung, PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) sempat digugat sekelompok orang setelah mengubah hari jadi dari 14 Maret 1933 menjadi 5 Januari 1919. Tapi kini, gugatan yang terdaftar di PN Bandung itu ternyata sudah dicabut.
Sekedar diketahui, ada 8 orang yang menggugat PT PBB yakni M Faturochim, Wahyu Gunawan, Teddy Sumery, Yusuf Sutendi, Taufik Hidayat, Syahrul Aziz, Hendrik Alexsander Suoth dan Rusli Sadang. Mereka berasal dari Persatuan Sepakbola (PS) Fatto, Bina Pakuan, Kewalram, Diana, Jatira, Turangga, Young Tigers dan PS Bara Siliwangi, yang turut melakukan pembinaan pemain usia dini, sekaligus anggota Askot PSSI Kota Bandung.
Saat itu dalam petitumnya, kedelapan orang ini menggugat supaya Hari Jadi Persib Bandung tetap di 14 Maret 1933. Mereka juga menginginkan naskah akademik Hari Jadi Persib Bandung yang dibuat Tim Prodi Sejarah Universitas Padjadjaran dinyatakan tidak sah.
Menurut mereka, perubahan Hari Jadi Persib sudah melanggar Pasal 19 ayat 1 huruf g Statuta PSSI edisi 2019. Mereka turut menyatakan bahwa perubahan logo pada jersey Persib untuk Liga 1 2023/2024 telah melanggar regulasi liga.
Namun kemudian, setelah didaftarkan sejak April 2024, kedelapan penggugat ini malah memutuskan untuk mencabut gugatannya. Pencabutan gugatan itu pun sudah diketuk Hakim PN Bandung sejak 3 Oktober 2024.
"Menetapkan. Mengabulkan permohonan para penggugat. Menyatakan perkara ini dicabut," demikian bunyi keterangan pencabutan gugatan itu dilihat detikJabar di laman SIPP PN Bandung, Rabu (9/10/2024).
Dua Hari Sebelum Pernikahan Seorang Pria Asal Cirebon Tewas
Nasib malang menimpa Poltak Ronal Alam, pemuda berusia 25 yang tewas dua hari sebelum melangsungkan pernikahan. Poltak Ronal rencananya menikah pada hari ini, 10 Oktober 2024.
Poltak Ronal ditemukan tewas pada Selasa (8/10) pukul 15.06 WIB usai tertabrak kereta di KM 213 Desa Cangkring, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Menurut informasi yang beredar, Poltak Ronal hendak melangsungkan pernikahan.
detikJabar mengonfirmasi kabar tentang rencana pernikahan Poltak Ronal kepada perangkat desa setempat. Mandor Desa Weru Kidul Bahrudin membenarkan kabar tewasnya Poltak Ronal.
Bahrudin menyebut Poltak Ronal telah mengajukan surat pengantar nikah pada pertengahan Agustus 2024. "Sebenarnya korban itu mau nikah tanggal 10 Oktober, soalnya udah ngurusin andon (surat pengantar) nikah bulan Agustus yang lalu," jelasnya.
Ia mengaku kurang begitu mengenali kepribadian korban karena merupakan warga baru di Desa Weru Kidul. Pemuda malang itu belum lama tinggal di perumahan Taman Weru Permai.
"Jadi sebelumnya korban ini adalah warga Desa Dawuan dan memang belum lama pindah ke sini tinggal di perumahan Taman Weru Permai," bebernya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, korban ini diketahui sebagai yatim piatu, di mana ibu kandung korban sudah meninggal pada saat pandemi COVID-19. "Korban juga ditinggal dari kecil oleh ayah kandungnya," ungkapnya.
"Undangan pernikahan korban juga sudah tersebar ke beberapa rekannya," ujarnya.
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Rokhmad Makin Zainul menjelaskan korban tertabrak Kereta Api (KA) Blambangan relasi Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi. Saat sebelum kejadian masinis kereta sudah membunyikan suling lokomotif namun korban tidak menghindar.
"Masinis sudah membunyikan suling lokomotif, namun korban tidak berpindah sehingga korban tertemper dan terpental ke arah kanan," ujarnya.
Moge Terjun ke Jurang 20 Meter di Banjar, Pengendara Selamat
Motor gede alias moge yang dikendarai Noviarie Chistian (45) jatuh ke jurang sedalam 20 meter di Jalan M Isa, Cipadung, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi, Rabu (9/10/2024) sekitar pukul 08.40 WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pengendara moge berhasil selamat setelah tersangkut di tiang pembatas jalan. Sedangkan motor gede yang jatuh ke jurang mengalami kerusakan.
Kecelakaan tunggal itu terjadi diduga pengendara moge tidak menguasai medan serta jalan licin setelah hujan. Pada saat di tikungan, moge terus melaju lurus menyenggol tiang pembatas jalan lalu terjun ke jurang.
Menurut informasi, rombongan moge melintasi Banjar dari Jakarta menuju Bali untuk menghadiri kegiatan di sana. Kejadian kecelakaan tersebut sempat menarik perhatian warga yang melintas, sehingga membuat arus lalu lintas sempat tersendat.
Wakapolres Banjar Kompol Dani Prasetya membenarkan kejadian tersebut. Salah satu pengendara dari rombongan moge mengalami kecelakaan, saat melaju dari arah Ciamis melintasi Banjar. Menurutnya, diduga kecelakaan itu terjadi karena pengendara tidak dapat mengendalikan laju kendaraannya.
"Diduga tidak dapat mengendalikan laju kendaraan, moge melaju lurus lalu masuk ke jurang 20 meter," ungkapnya.
Menurutnya, pengendara moge selamat namun mengalami luka-luka. Pada saat kejadian, pengendara tersangkut di tiang pembatas jalan. Korban langsung dibawa oleh ambulans dari tim rombongan menuju rumah sakit terdekat.
"Korban selamat meski mengalami luka-luka. Sementara sepeda motor alami kerusakan," katanya.
Kios di Pasar Semi Modern Palabuhanratu Dilalap Api, Kerugian Rp 30 Juta
Sejumlah pengunjung Pasar Semi Modern Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi panik setelah kilatan api tiba-tiba muncul dari salah satu kios perabot di area dalam pasar tersebut, Rabu (9/10/2024).
Informasi diperoleh detikJabar kebakaran terjadi sekitar pukul 12.30 WIB, api melahap habis kios milik Abi Muhamad (50), seorang pedagang asal Kampung Kidang Kencana. Dalam hitungan menit, kios yang berada di Blok D pasar itu ludes dilalap api, dengan kerugian diperkirakan mencapai Rp 30 juta.
"Salah seorang saksi mengatakan muncul percikan api yang mengenai atap kios, yang terbuat dari material asbes dan triplek. Api langsung cepat membesar dan membakar atap kios, dan sebagian barang dagangan," kata Kapolsek Palabuhanratu Kompol Roni Haryanto.
Saat api mulai berkobar, kepanikan melanda para pedagang dan pembeli yang berada di sekitar pasar. Suara sirene mobil pemadam kebakaran memecah kepanikan. Tiga unit mobil damkar dari Kabupaten Sukabumi bersama satu unit kendaraan taktis Sat Samapta Polres Sukabumi tiba di lokasi dan langsung berjibaku memadamkan api.
"Dugaan sementara, api berasal dari hubungan arus pendek listrik di kabel utama kios. Percikan api tersebut menyambar bahan-bahan mudah terbakar di kios," ujar Roni.
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, pemilik kios harus menanggung kerugian besar. Barang-barang dagangan seperti peralatan rumah tangga ludes terbakar. "Kerugian sekitar Rp 30 juta," tambah Roni.
(sya/iqk)