Cuaca Panas Terik Menyengat di Bandung, Begini Penjelasan BMKG

Cuaca Panas Terik Menyengat di Bandung, Begini Penjelasan BMKG

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 08 Okt 2024 16:15 WIB
Ilustrasi terik panas
Ilustrasi terik panas (Getty Images/Bim)
Bandung -

Akhir-akhir ini cuaca di wilayah Bandung Raya kembali panas, meskipun menurut prakiraan BMKG pada awal Bulan Oktober ini wilayah Bandung Raya dan daerah lainnya di Jawa Barat bakal kembali diguyur hujan.

Lalu kenapa wilayah Bandung Raya kembali dilanda cuaca panas?

"Saat ini MJO aktif pada kuadran 3 menunjukkan kondisi yang kurang berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan untuk wilayah Indonesia hingga sepekan kedepan. Anomali SST +0.5 s/d +2.7 °C cukup hangat berpengaruh terhadap pertumbuhan awan awan hujan," kata Kepala BMKG Stasiun 1 Bandung Teguh Rahayu kepada detikJabar, Selasa (8/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ayu sapaan karib Teguh Rahayu, berdasarkan prediksi kondisi global, regional dan probabilistik model diprakirakan pada umumnya cuaca di wilayah Jawa Barat berawan hingga cerah berawan, berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di sebagian wilayah Jawa Barat dan potensi Angin kencang masih terdapat di sebagian wilayah Jawa Barat.

"Di Bandung Raya terdapat pengaruh lokal yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif yakni kelembapan udara yang lembap pada lapisan 850 mb dan 700 mb wilayah Bandung Raya yaitu 60 - 95%," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Ayu, analisis streamline atau pola angin menunjukkan wilayah mulai melemahnya dominasi angin timuran atau monsun Australia dan mulai masuknya angin baratan.

"Suhu minimum di Bandung Raya di antara 19 - 22 °C dan suhu maksimum di Bandung Raya di antara 29-32°C," tuturnya

Ayu menjelaskan, predisksi musim di Bulan Oktober ini sebagian wilayah Jawa Barat sudah berada pada masa transisi atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, hal ini ditandai dengan mulai melemahnya dominasi angin timuran dan bertambahnya tutupan awan konvektif yang signifikan yang berpotensi hujan.

"Awal Musim Hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat dimulai pada Bulan Oktober kecuali untuk Tasikmalaya dan Pangandaran pada dasarian 3 September, dan Karawang, Bekasi, Subang dan Indramayu pada awal dan pertengahan November," jelasnya.

Menurut Ayu, sebagian wilayah Jawa Barat memasuki masa transisi atau peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, masyarakat diimbau supaya tetap waspada terhadap terjadinya potensi dampak cuaca di musim kemarau seperti perbedaan suhu di malam atau pagi yang dingin ke siang hari yang terik, dan adanya potensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir atau kilat dan angin kencang pada siang, sore atau malam hari.

"Bagi yang sedang beraktivitas di luar ruangan apabila terjadi cuaca buruk diharapkan untuk berlindung ditempat yang aman. Masyarakat diharapkan mulai waspada terhadap bencana hidrometeorologis, berupa genangan, banjir, tanah longsor dan angin kencang," pungkasnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads