Sosok Diki, Anak Sebatang Kara yang Berakhir Tragis di Sukabumi

Sosok Diki, Anak Sebatang Kara yang Berakhir Tragis di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 08 Okt 2024 16:30 WIB
Potret almarhum Diki.
Potret Diki semasa hidup (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Kematian Diki Jaya (21) membuat warga di Kampung Baru, Desa Citepus, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi merasa kehilangan. Mereka, bahkan patungan untuk membiayai tahlilan pemuda tersebut.

Hal itu diungkap Ani (37), ibu angkat Diki, menurutnya warga sampai patungan untuk membiayai tahilan Diki. Hal itu karena rasa sayang mereka terhadap Diki semasa hidup yang dikenal tidak pernah menolak saat dimintai tolong.

"Warga di sini sayang sama Diki, anaknya nggak neko-neko. Dia lebih banyak di rumah, nggak pernah ke mana-mana, dimintai bantuan apapun oleh warga dia tidak pernah menolak," kata Ani kepada detikJabar, Selasa (8/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ani mengangku memimpikan Diki Jaya pada Senin (7/10/2024) malam. Ia melihat pemuda itu bersinar cerah dan tersenyum.

"Anaknya baik, selama ini meskipun hidup sebatang kara dia paham kondisinya, dia sopan dan selama ini tidak pernah melakukan yang aneh-aneh, saya mimpi wajahnya bersinar," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Rasa sayang warga dikatakan Ani terbukti saat prosesi ketika jasad korban dikebumikan hingga prosesi pemakaman.

"Saat Rabu kemarin, ketika jasad dibawa ke sini, warga semua patungan untuk biaya tahlilan. Semua prosesinya diserahkan ke Ustaz Dori, pemilik pondok pesantren disini," sambungnya.

Sehari-harinya, almarhum Diki berjualan gorengan, Ani berjualan gorengan secara online dan Diki bertugas untuk mengantar pesanan, sementara sore hari Diki membantu Ani berjualan ikan.

"Anaknya rajin, apapun dia manfaatkan untuk mencari uang. Kalau enggak ada pesanan atau enggak ada kegiatan dia mampir ke kobong (pesantren)," ucap Ani.

Tak Pernah Lihat Diki Mabuk

Ani bercerita Diki tidak pernah terlihat mabuk atau berperilaku mencurigakan. Hal ini diungkapkan Ani kepada detikJabar setelah adanya spekulasi terkait kondisi Diki sebelum meninggal.

"Selama tinggal di sini, saya tidak pernah lihat Diki mabuk. Dia anak yang baik, kalau pergi paling sebentar sudah balik lagi ke rumah," kata Ani.

Ani menambahkan bahwa Diki tidak pernah menunjukkan tanda-tanda berperilaku buruk. Menurutnya, Diki selalu patuh dan tidak pernah membuat masalah. "Kalau disuruh apa-apa, dia selalu nurut. Nggak pernah saya lihat yang aneh-aneh dari Diki," jelasnya.

Namun, ketika ditanya mengenai dugaan bahwa Diki mungkin diberi minuman sebelum dibunuh, Ani mengaku tidak tahu pasti. "Kalau itu saya kurang tahu, saya di rumah, dia di sana. Memang ada isu seperti itu, tapi saya nggak bisa pastikan," ujarnya.

Selain tinggal bersama Ani, Diki juga kadang tinggal di rumah saudara angkatnya yang lain. Menurut Ani, Diki tidak memiliki banyak keluarga karena ibunya sudah meninggal, dan hanya bapaknya yang masih ada.

"Setahu saya, dia tinggal di rumah saudara angkatnya juga, karena ibunya sudah meninggal. Bapaknya masih ada, tapi mereka jarang komunikasi," pungkas Ani.

(sya/yum)


Hide Ads