Nasib nahas menimpa dua warga Kota Banjar, Fajar (30) dan Gilang (24), usai terkena semburan bisa ular kung kobra di Parungsari, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja.
Kejadian itu berawal saat kedua pemuda itu menemukan ular di belakang dapur warung, mereka menyangka jika ular itu adalah sanca kembang. Namun, saat ditangkap, ular itu adalah king kobra. Ular itu lantas menyemburkan bisanya, dan mengenai lengan kedua pemuda tersebut.
"Informasi awal, warga dipatuk ular. Setelah mendatangi lokasi menurut keterangan keluarga korban disembur. Ini king king kobra bukan kobra Jawa," ujar Petugas Damkar Kota Banjar Ivan Septian saat dihubungi detikJabar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ular king kobra tersebut pun berhasil diamankan dan dievakuasi oleh Petugas Damkar Banjar ke kantor. Ular king kobra itu memiliki panjang sekitar 3,5 meter. Menurut Ivan, bisa ular king kobra sangar mematikan terlebih apabila mengenai luka terbuka.
Dampak dari semburan itu sempat membuat kedua pemuda itu mengalami pusing, muntah dan mengalami sakit di bagian perut.
"Ular sudah berhasil dievakuasi dan dibawa ke kantor. Sedangkan kedua korban sudah dibawa ke rumah sakit. Informasi terakhir korban selamat dan sudah pulang ke rumahnya," ungkapnya.
![]() |
Ivan menjelaskan, untuk sementara ular king kobra diamankan di Kantor Damkar Banjar. Selanjutnya, kemungkinan ular king kobra dapat dilepasliarkan ke habitatnya yang jauh dari permukiman warga melalui instansi terkait.
"Untuk jenis ini bukan kobra jawa, ini Kalimantan, soalnya identik kobra jawa itu warnanya hitam," jelasnya.
Belum diketahui asal usul ular king kobra itu berada di lokasi tersebut. Ada dugaan ular king kobra itu ada yang pelihara atau lepas.
Penjelasan Ahli soal Bisa King Kobra
Di Indonesia sendiri, hanya satu jenis ular yang bisa menyemburkan bisa hanya kobra. Ini pastinya lebih berbahaya dari jenis ular berbisa lainnya, karena bisa tersebut bisa menjangkau pada jarak yang cukup jauh.
Bagian tubuh manusia yang rawan sekali terkena semburannya adalah bagian mata dan kulit. Menurut ahli ular dari Yayasan Sioux Ular Indonesia, Muhammad Dzawil Arham jika terkena pada kulit yang tertutup atau tanpa luka itu masih aman.
"Jika semburannya terkena kulit tertutup atau kering tanpa luka, cukup dibasuh air bersih dan dikeringkan, itu sudah cukup. Tidak perlu menggunakan segala macam antiseptik atau sabun, aman," katanya pada detikcom, Kamis (19/12/2019).
![]() |
Lain halnya pada kulit yang memiliki luka terbuka, efeknya malah seperti tergigit ular. Hal ini karena bisa tersebut malah masuk ke dalam sela-sela kulit menuju tubuh.
Untuk penanganannya, tidak dianjurkan untuk langsung membasuhnya dengan air. Menurut Dzawil, luka seperti ini harus ditangani seperti cara merawat luka gigitan ular berbisa tinggi.
"Kalau untuk kulit yang ada lukanya, harus ditangani seperti luka gigitan. Bagian tubuh dibalut seperti patah tulang dengan papan dan kain atau semacamnya, untuk menahan pergerakan otot dan sendinya. Letakkan di bawah jantung dan segera cari rumah sakit yang memiliki Serum Anti Bisa Ular (SABU)," jelasnya.
(yum/yum)