Banyak orang khawatir mengonsumsi obat dalam waktu lama dapat merusak ginjal. Kekhawatiran ini terutama dirasakan oleh mereka yang memiliki kondisi kronis seperti diabetes dan hipertensi, yang harus minum obat rutin setiap hari.
Dilansir detikHealth, spesialis penyakit dalam konsultan nefrologi dr RA Adaninggar Primadia Nariswari, SpPD-KGH, mengatakan terdapat dua kondisi berbeda untuk kasus ini.
dr Ningz menjelaskan untuk pasien penyakit kronis, mengonsumsi obat rutin justru akan mengurangi risiko penyakit ginjal. Pada pasien hipertensi, tidak mengonsumsi obat rutin malah akan bisa berdampak pada kesehatan ginjal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi pada saat pemberian obat, sudah ada rambu-rambunya jadi ada dosisnya, dan apakah ada interaksi. Jadi kalau konteksnya obat yang diresepkan dokter, seharusnya risikonya minimal," sebut dokter yang akrab disapa dr Ningz ini dalam siniar Kemenkes ditulis Kamis (3/10/2024).
Menurutnya, situasi berbeda jika seseorang mengonsumsi obat tanpa resep dokter. Pada beberapa orang, mengonsumsi obat anti nyeri bisa mengganggu ginjal.
Obat non-steroid anti-inflamasi (NSAID), seperti, ibuprofen, dan naproxen bermanfaat sebagai pereda nyeri, demam, dan peradangan. Namun konsumsi obat ini tanpa resep dokter dalam jangka panjang bisa mengganggu fungsi ginjal.
"Ini yang sering dijual bebas, misal golongan asam mefenamat, ibuprofen, ini kan obat anti nyeri yang sering dikonsumsi. Tapi kalau diresepkan dokter, sudah dipertimbangkan amannya karena bisa meminimalkan risiko," ucapnya.
Selain itu mengonsumsi obat herbal yang tidak sesuai standar juga bisa menyebabkan masalah pada ginjal. Belum lagi jika obat herbal tersebut mengandung bahan kimia obat (BKO) untuk memperkuat efek dari obat tersebut.
"Selain itu penggunaan herbal, suplemen yang tidak sesuai dosis yang tidak aman, tidak ada izin edar, itu harus hati-hati karena isi dari komponen itu biasanya zat-zat yang belum teruji keamanannya untuk ginjal," beber dia.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.