Adang dan seorang rekannya sesama petani tampak sibuk menggarap lahan yang tak luas-luas amat di tengah Kota Cimahi, tepatnya Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara.
Adang saat ini sedang menanam sayuran di lahan garapan miliknya. Namun menurutnya, petani Kota Cimahi sebetulnya bisa dianggap hidup enggan mati tak mau.
"Ya kalau melihat pertanian di Cimahi, kan banyak masalahnya. Misalnya air, ini kan sekarang agak susah sumber air buat pertanian di sini," kata Adang saat ditemui, Rabu (3/10/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Belum lagi, ketersediaan pupuk kimia yang susah didapat. Meskipun bersubsidi, namun tak semua petani di Cimahi bisa membeli pupuk tersebut. Padahal pupuk sangat penting di saat musim tanam seperti ini.
"Terus pupuk, itu sekarang susah didapat. Malah kami ini enggak dapat pupuk subsidi," kata Adang.
Rabu sore, ia disatroni calon Wali Kota Cimahi nomor urut 1, Dikdik Suratno Nugrahawan. Dikdik menjanjikan bakal memperhatikan kesulitan yang dirasakan petani di Kota Cimahi.
"Ya tadi didatangi (Dikdik), ngobrol soal masalah petani aja. Ya mudah-mudahan bisa memperhatikan petani, tadi sih janjinya gitu," ucap Adang.
Di sisi lain, Dikdik tak menampik bahwa sektor pertanian di Kota Cimahi sebetulnya tak terlalu terperhatikan. Hal itu karena luas lahan pertanian di Cimahi memang sangat minim.
"Tadi saat saya berkunjung ke lapangan, menemui para petani. Intinya, petani menyampaikan perlunya perhatian dari pemerintah. Tapi memang kondisi pertanian di Cimahi ini sangat minim," kata Dikdik.
Dikdik menyebut kondisi itu tak menutup kemungkinan berdampak pada potensi krisis pangan. Meskipun menurutnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan sebagai antisipasi.
"Krisis pangan bisa diupayakan dengan berbagai cara. Misalnya kerja sama dengan daerah penghasil, kebetulan Cimahi dikelilingi daerah bernuansa pertanian kan ada KBB dan Kabupaten Bandung," kata Dikdik.
"Kemudian kita bisa menerapkan urban farming. Setiap lahan daripada tidur, kita olah supaya bisa ditanami. Tentu harus dilakukan karena Cimahi ini dalam karakter perkotaannya, lahannya sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," imbuhnya.
(sud/sud)