Perjuangan Korban Keracunan Massal di Cianjur Melahirkan Anak Keenam

Perjuangan Korban Keracunan Massal di Cianjur Melahirkan Anak Keenam

Ikbal Slamet - detikJabar
Senin, 30 Sep 2024 21:17 WIB
Korban keracunan melahirkan saat dirawat di puskesmas
Foto: Ikbal Slamet/detikJabar
Cianjur -

Di tengah musibah keracunan massal di Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur terdapat momen bahagia. Ai Aisyah (39), salah seorang korban keracunan melahirkan anak perempuan saat menjalani perawatan di Puskesmas.

Ai yang tengah mengandung memang diprediksi akan melahirkan di antara pekan ini atau pekan depan. Namun di tengah hamil tuanya, Ai malah menjadi korban keracunan massal usai dirinya memakan nasi kotak yang dibagikan usai tahlilan.

Awalnya Ai mengeluhkan pusing dan mual, namun kemudian dia muntah-muntah dan diare hingga akhirnya dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan. "Mulai pusing sejak tadi pagi, sekitar pukul 02.00 WIB. Semakin siang semakin pusing, makanya sampai dibawa ke puskesmas. Apalagi kan sedang mengandung, jadi khawatir berpengaruh apabila tidak segera dirawat secara medis," ungkap Ai saat ditemui di Puskesmas Sukaluyu, Senin (30/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantaran mengalami diare, Ai beberapa kali ke kamar mandi setelah dipasangkan infus oleh perawat dan bidan yang menanganinya di puskesmas. Sekitar pukul 15.00 WIB, Ai kembali merasakan mules. Namun ternyata dirinya tidak sedang akan diare lagi, tetapi tengah dalam proses melahirkan.

"Jadi semua kaget. Yang mules terakhir itu ternyata sudah pembukaan untuk proses bersalin. Jadi langsung oleh bidan dibantu proses persalinannya," kata dia.

ADVERTISEMENT

Proses bersalin pun berjalan lancar, dalam waktu 30 menit bayi perempuan yang cantik terlahir ke dunia di tengah para pasien keracunan. "Alhamdulillah persalinan cepat. Anak saya yang keenam ini lahir dengan keadaan sehat. Tapi belum diberi nama, belum kepikiran namanya siapa," kata dia.

Usai melahirkan, Ai pun masih terbaring lemas di ranjang tempat tidur puskesmas. Tidak hanya lelah proses bersalin, kondisi Ai juga masih lemas lantaran keracunan. "Iya tadi ada yang melahirkan. Kebetulan memang sudah bulannya. Tapi tidak disangka proses bersalinnya di tengah kondisi keracunan massal. Ibunya langsung dirawat lagi, karena masih dalam kondisi pemulihan keracunan ditambah pemulihan proses bersalin," ungkap Kepala Puskesmas Sukaluyu Nurul Hadie.

Hadi menyebut sampai saat ini total korban keracunan massal terus bertambah. Bahkan jumlahnya kinin sudah mencapai 50 orang lebih. "Masih bertambah. Terakhir sudah ada 50 orang. Yang dirujuk juga bertambah jadi 6 orang. Kami masih terus siaga, karena informasinya masih ada warga yang mengeluhkan mual dan pusing di dua kampung di Desa Panyusuhan," kata dia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Frida Layla Yahya, mengatakan pihaknya masih mencari tahu penyebab keracunan massal tersebut. Sampel makanan hingga air sumur yang digunakan untuk mencuci bahan makanan sudah dibawa untuk diuji laboratorium.

"Penyebabnya apakah dari makanan atau ada faktor lain masih kami cari tahu. Sampel makanan, air, dan sampel muntahan sudah kami ambil untuk diuji laboratorium. Untuk saat ini kami fokus penanganan korban," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Puluhan warga Desa Panyusuhan, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur keracunan massal usai menyantap nasi kotak yang dibagikan usai acara tahlilan, Senin (30/9/2024). Bahkan empat di antaranya dirujuk ke rumah sakit.

Informasi yang dihimpun detikJabar, keracunan massal tersebut bermula ketika warga dari dua kampung di Desa Panyusuhan, yakni Kampung Babalan Lamping dan Kampung Bodegah mengikuti tahlilan 100 hari meninggalnya salah seorang warga.

Setelah itu, warga menyantap nasi kotak berisi nasi, daging ayam rendang, dan bihun yang dibagikan setelah tahlilan pada Minggu (29/9/2024) sore.

Namun, pada Senin dini hari beberapa warga mulai mengeluhkan pusing dan mual. Puncaknya pada Senin siang, warga yang mengeluhkan gejala keracunan semakin banyak.




(sud/sud)


Hide Ads