Jalan Cibaduyut, Kota Bandung cukup ramai pada Selasa (24/9/2024) pagi. Namun langit di wilayah tersebut terpantau mendung.
Masih di jalan itu, terdengar keriuhan di salah satu bangunan nomor 39-43 yang merupakan gedung sekolah, yakni SDN 026 Bojongloa.
detikJabar berkesempatan berkunjung ke sekolah itu. Karena waktu menunjukkan pukul 10.00 WIB, para siswa di sana sedang beristirahat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada siswa yang asyik bermain di halaman sekolah dengan siswa lainnya, ada juga siswa yang sedang bersenda gurau di kelasnya masing-masing. Begitupun dengan guru-guru di sekolah itu, mereka tampak beristirahat di ruang guru dan duduk di kursinya.
Namun, di balik keceriaan para siswa yang semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di SDN 026 Bojongloa, mereka terancam direlokasi dari sekolahnya. Itu karena tanah sekolah tersebut bersengketa.
Dari informasi, ahli waris pemegang surat kepemilikan tanah menang di Mahkamah Konstitusi (MK) dan mereka berhak menguasai tanah yang digunakan sekolah tersebut.
Dari sumber yang didapatakan di lokasi, tanah yang digunakan sekolah itu merupakan wakaf dari tokoh mayarakat di sekitar sekolah itu. Sekolah sempat menyimpan bukti surat wakaf, namun surat tersebut lenyap saat sekolah dilanda banjir besar pada tahun 1992 silam.
Informasi sengketa tanah ini dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Pendidilan Kota Bandung Tantan Santana. Tantan menyebut Pemkot Bandung sudah melakukan upaya hukum, namun kalah di persidangan.
"Itu sudah inkrah, kita berupaya, berusaha dari bagian hukum dan BKAD, sudah inkrah dan PK (Peninjauan Kembali)," kata Tantan saat dikonfirmasi detikJabar.
Disinggung kapan putusan itu keluar, Tantan menyebut sejak tahun 2019. Dari sana Pemkot Bandung melakukan upaya hukum lain, namun tetap kalah meskipun sudah mengajukan PK.
Menyikapi kekalahan itu, Tantan mengatakan pihaknya sudah menyiapkan mitigasi dan akna merelokasi siswa SDN 026 Bojongloa ke SDN Leuwipanjang, Kota Bandung. Namun karena proses relokasi membutuhkan waktu, Diskdik Kota Bandung meminta waktu hingga KBM semester 1 ini selesai.
"Kemarin sudah tidak mungkin diupayakan, kami lakukan mitigasi, tapi permintaan kami tidak dulu diekseskusi, minimal sampai semester satu selesai," pungkasnya.
1.100 Siswa Terkena Dampak
Akibat hal ini, 1.100 siswa SDN 026 Bojongloa terkena dampak. Para siswa mesti belajar di bawah bayang-bayang relokasi yang bisa kapan saja dilakukan. Disdik Kota Bandung sudah melakukan mitigasi jika eksekusi benar-benar terjadi.
"Dinas Pendidikan adalah user atau pengguna, kami sudah melakukan mitigasi dan antisipasi terkait hal itu, kalau sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kami lakukan pemetaan terkait siswa 1.100 pindah ke SDN Lewipanjang yang berjarak 1 KM dari sana dan dibagi 3 shift," jelas Tantan.
"Itu antisipasi jangka pendek dari kami," tambahnya.
Hal tersebut dilakukan Disdik Kota Bandung agar KBM bisa tetap dijalankan tanpa merugikan siswa dan orang tua. "Psikologis orang tua dan siswa tetap dikedepankan," ujarnya
Terkait relokasi, Tantan menyebut jika pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada pihak guru, orang tua, dan siswa. "Sudah, sudah kita lakukan sosialisasi," ucapnya.
Tantan juga meminta waktu hingga semester satu selesai kepada pihak ahli waris. Sebab untuk persiapan infrastruktur dan pemindahan saran-prasarana membutuhkan waktu.
"Kami memohon kepada pemilik lahan atau eksekutor untuk menunda dulu selama kami melakukan proses, kasihan siswanya, apalagi mau pilkada serentak," tuturnya.
"Kami juga telah melakukan kajian dengan UPI, kajian jangka pendek dan jangka panjang, mudah-mudahan bisa segera dilakukan," pungkasnya.
====
8 Steward Sempat Dibawa ke RS Usai Ricuh di Si Jalak Harupat
Sebanyak delapan steward atau petugas di stadion sempat dibawa ke RSUD Otto Iskandar Dinata (Otista), Soreang, Kabupaten Bandung, pasca kericuhan di Stadion Si Jalak Harupat pada Senin (23/9/2024). Dari delapan orang tersebut, tujuh sudah dipulangkan dan satu masih menjalani perawatan.
"Iya betul ada satu yang dirawat cedera kepala ringan," ujar Dirut RSUD Otista Soreang Yani Sumpena kepada detikJabar, Selasa (24/9/2024).
"Semuanya ada delapan orang, (rinciannya) tujuh orang sudah pulang karena luka ringan, satu orang masih dirawat cedera kepala ringan," katanya.
Sementara itu, Wadir Pelayanan RSUD Otista Soreang Irvan Agusta menjelaskan, kedelapan orang tersebut datang dengan waktu yang berbeda. Begitu datang, mereka langsung mendapatkan perawatan di ruang IGD.
"Ada yang masuk setelah Magrib, pukul 18.38 WIB, terus ada yang 20.00 WIB, ada yang jam 23.30 WIB," ungkap Irvan kepada detikJabar.
Irvan menyebutkan, dipastikan mereka adalah steward pada laga Persib Bandung vs Persija Jakarta. "Iya itu catatannya steward. Saat ini yang satu dalam penanganan masih dalam perawatan," ucapnya.
Dia menambahkan, steward yang telah mendapatkan perawatan langsung dipulangkan. Pasalnya mereka hanya mengalami luka-luka ringan.
"Iya semuanya ada delapan orang. Tujuh orang sudah pulang, satu dirawat. Yang dirawat itu cedera kepala ringan dan yang tujuh hanya lecet-lecet, ada yang luka tapi kategori ringan," pungkasnya.
=====
Disdik Rencanakan Bangun Sekolah Baru untuk SDN 026 Bojongloa
SDN 026 Bojongloa, Kota Bandung kalah dalam persidangan sengketa lahan. Dengan adanya putusan tersebut, siswa di sekolah tersebut diminta segera meninggalkan sekolahnya.
Rencana, langkah jangka pendek yang akan dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung adalah merelokasi 1.100 siswa ke SDN Lewipanjang.
Selain itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Tantan Santana mengatakan, jangka menengahnya Pemkot akan membeli lahan untuk sekolah baru SDN 026 Bojongloa.
"Jangka menengahnya kami mengusulkan kepada Pemkot Bandung untuk membeli lahan di seputaran daerah sana dan kami sudah lakukan upaya mencari lahan dan ada beberapa lahan yang sudah kami pilih, minimal 3.000 meter dan tahap jangka panjang mudah-mudahan 2025 bisa dibangunkan. Kalau tidak salah di sana ada lahan yang mau di jual 4-5 ribu meter. Cukup buat siswa di sana," kata Tantan kepada detikJabar, Selasa (24/9/2024).
Selain itu, pihaknya sudah siapkan anggaran untuk pembelian tanah dan pembangunaan gedung sekolah baru. "Anggaran bertahap Rp 8-10 miliar," ujarnya.
Menurut Tantan, para siswa saat ini masih melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut dan jika relokasi dilakukan pihaknya masih menunggu intruksi pimpinan dan penyimpanan infrastruktur pendukung.
"Belum pindah, kami tunggu instruksi pimpinan, sudah kami siapkan, sudah sosialisasi pada siswa, orang tua dan guru kalau kita harus pindah," ucapnya.
Tantan menargetkan, proses pemindahan dan relokasi bisa dilakukan selama dua bulan. Meski sudah ada rencana KBM bakal dibagi tiga shift, menurutnya selama proses relokasi dilakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akan ditetapkan dahulu.
"Jangan sampai KBM saja terganggu, bisa PJJ secara bertahap," ujarnya.
Disinggung mengapa pihaknya tidak membeli sekolah tersebut, Tantan mengatakan jika ada pertimbangan dari Bagian Hukum Kota Bandung.
"Nah itu pertimbangan dari bagian hukum tak bisa beli lahan karena belum memenuhi syarat pembelian dari Badan Pertanahan, ada satu persyaratan belum dilengkapi oleh pemilik lahan, itu belum lengkap semua," pungkasnya.
(wip/orb)