Cerita Febriani Selamatkan Diri dari Gempa di Tengah Hamil Tua

Cerita Febriani Selamatkan Diri dari Gempa di Tengah Hamil Tua

Yuga Hassani - detikJabar
Kamis, 19 Sep 2024 18:13 WIB
Febriani (baju abu), ditemani ibunya di tenda pengungsian.
Febriani (baju abu), ditemani ibunya di tenda pengungsian. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Febriani masih terngiang suasana mencekam kala gempa berkekuatan M 4,9 mengguncang daerah tempat tinggalnya di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Di tengah kondisinya yang sedang hamil tua, Febriani berlari menyelamatkan diri dari rumah.

Saat gempa mengguncang pada Rabu (18/9), ibu berusia 25 tahun ini sedang berada di dalam rumah sendirian. Tempat tinggal Febriani sendiri berada di Kampung Lapangsari, Desa Cibereum, Kecamatan Kertasari.

"Saat kejadian di rumah sendiri tidak ada siapa-siapa nangis, rumah roboh bagian belakang kamar mandinya, posisi saya di ruang tengah, pas gempa langsung ke luar," ujar Febriani saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (19/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Febriani sebisa mungkin menyelamatkan dirinya di tengah hamil tua anak kedua. Kehamilan Febriani sendiri saat ini sudah menginjak usia 8 bulan.

Febriani akhirnya bisa selamat. Meski demikian, Febriani saat ini memilih mengungsi sementara di tenda sementara. Meski sudah mengungsi, Febriani masih dilanda ketakutan lantaran gempa susulan masih kerap terjadi.

ADVERTISEMENT

"Tadi malam tidur di sini, tenda pengungsian dingin, terus jam 01.00 WIB dan 02.00 WIB dini hari ada lagi gempa, tapi kecil," jelasnya.

Dia berharap pemerintah bisa segera memberikan bantuan yang dibutuhkan warga. Sehingga warga bisa mengungsi dengan aman.

"Semoga ada bantuan peralatan bayi, perbaikan rumah juga," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan meninjau langsung ke tenda pengungsian warga. Sahrul menyebut pihaknya akan berupaya memaksimalkan bantuan untuk warga terdampak.

"Kita terus upayakan memberikan bantuan yang dibutuhkan dengan melibatkan semua unsur, pemerintah, swasta, dan donatur," ujar Sahrul.

Sahrul mengatakan warga yang terdampak masih membutuhkan bantuan. Di antaranya obat-obatan, alat mandi, hingga makanan.

"Iya di Desa Cibeureum ini, warga membutuhkan bantuan lainnya, seperti obat-obatan, alat mandi, dan kebutuhan makanan ringan lainnya," katanya.

Pihaknya mengaku saat ini dampak gempa bumi masih terus dalam pemantauan. Termasuk jumlah kerusakan dan korban juga masih dalam pendataan.

"Berdasarkan data yang diterima, untuk Desa Cibeureum, Kertasari, yang dihuni 3.888 kepala keluarga, ada 8 orang mengalami luka berat dan 6orang luka ringan," jelasnya.

"Lalu terdapat 346 rumah rusak berat,325 rusak sedang, dan 595 rusak ringan. Ditambah 2 madrasah rusak berat, 2 rusak sedang, dan 1 rusak ringan. Ada pula 6 sekolah rusak berat, 3 rusak sedang, dan 1 rusak ringan. Sementara ada 7 masjid rusak berat, 6 rusak sedang, dan 3 rusak ringan," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads