Dingin Jadi Teman Pengungsi Gempa di Kertasari

Dingin Jadi Teman Pengungsi Gempa di Kertasari

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 18 Sep 2024 20:59 WIB
Ilustrasi burung di malam hari
Ilustrasi malam. (Foto: Unsplash/UnKknown Traveller)
Bandung -

Hening dan dingin kala para warga menempati pengungsian di tenda, Lapangan Sepak Bola, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024) malam. Mereka harus tidur dengan beralaskan terpal dan dinginnya wilayah tersebut.

Pantauan detikJabar, nampak para warga tengah berbincang di dalam tenda pengungsian. Beberapa warga lainnya nampak ada yang telah tertidur dengan menggunakan alas seadanya.

Mereka harus menempati tenda pengungsian karena beberapa rumahnya ada yang ambruk dan harus mengungsi. Kemudian sebagian warga turut memilih mengungsi lantaran gempa susulan kerap terjadi di wilayah tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu pengungsi, Yati Sumiyati mengatakan, tidak mempunyai pilihan untuk mengungsi di tenda. Pasalnya dirinya takut jika harus tidur di rumahnya.

"Alhamdulillah bantuan mah sudah ada. Baru mie instan dan makanan lainnya. Terus ini juga mau gimana lagi kondisinya juga penuh, tapi ya nggak ada pilihan, mau enggak mau harus ke pengungsian," ujar Yati saat ditemui di pengungsian, Rabu (18/9/2024) malam.

ADVERTISEMENT

Yati mengaku saat ini membutuhkan tenda darurat yang lebih banyak. Kemudian dirinya juga membutuhkan selimut, sleeping bag, hingga alas tidur lainnya.

"Banyak sebetulnya mah, cuma yang paling prioritas itu selimut sama matras, kalau makanan baru datang mie dan air minum," katanya.

Kondisi pengungsi di tenda, Lapangan Sepak Bola, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024) malam.Kondisi pengungsi di tenda, Lapangan Sepak Bola, Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024) malam. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)

Dia mengungkapkan saya ini para pengungsi mengeluhkan kurangnya penerangan. Sehingga dirinya berharap di tenda bisa diberikan penerangan secara menyeluruh.

"Harapannya supaya semua penerangan ada, biar tenang waktu istirahat," jelasnya.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna membenarkan adanya keterbatasan alat-alat terutama tenda. Makanya dirinya telah melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi dan BNPB untuk bantuan tenda.

"Mungkin besok juga akan datang ke sini. Sehingga tadi memang ada kekurangan, Sehingga saya perintahkan untuk bisa membeli tenda untuk bisa penanganan evakuasi," kata Dadang, kepada awak media, Rabu (18/9/2024).

Dadang mengaku saat ini masih fokus untuk penanganan logistik dan keselamatan warganya. Apalagi saat ini terdapat balita yang baru lahir beberapa hari yang lalu.

"(Prioritas) Logistik. Kebutuhan perut dulu ya dan keselamatan jiwa dulu. Nah terutama yang saya sarankan yang baru lahir 2-3 hari mungkin saya minta ke Dinas Kesehatan untuk dibawa aja lah dibawa ke rumah yang aman, ataupun ke rumah sakit nginep dulu atau seperti apa. Sehingga kesehatannya tetap terjaga," katanya.

Dia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menempati rumahnya. Pasalnya gempa susulan masih kerap terjadi di lokasi tersebut.

"Apalagi cuaca kondisi ketat saat ini kan dingin ya. Ada beberapa warga lebih memilih diam di luar dan harus di tenda. Karena kalau di dalam juga ada, tadi ada imbauan jangan sampai memasuki rumah dulu sebelum ada asesmen daripada BMKG. Untuk apakah ini sudah aman dan sebagainya," bebernya.

Dadang menambahkan saat ini telah menjamin keamanan warganya. Bahkan dirinya telah meminta aparat setempat untuk berjaga di sekitar Kertasari, Kabupaten Bandung.

"Iya saya sudah perintahkan tadi minta para kepala desa untuk memerintahkan linmas Untuk mengawal dan termasuk Pak Kapolres, Pak Dandim juga untuk bisa mengamankan barang-barangnya yang ditinggal di rumahnya," pungkasnya.




(orb/orb)


Hide Ads