Ribuan rumah mengalami kerusakan pascagempa di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024). Dengan itu Pemkab Bandung akan segera menetapkan status tanggap darurat.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebut saat ini data kerusakan itu masuk ke dalam berbagai kategori. Diantaranya kategori rusak ringan, sedang, dan berat.
"Sudah hampir 1100 rumah yang kategori berat, ringan dan juga sedang. Sementara informasi dari Desa Tarumajaya juga sama di atas 100, Desa Negalarasi, Desa Cihawuk," ujar Bupati Bandung, Dadang Supriatna, kepada awak media, Rabu (18/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dadang menjelaskan akan segera melakukan rapat untuk penetapan status tanggap darurat. Ia mengatakan, dengan itu akan bisa meluncurkan anggaran untuk bantuan pascabencana.
"Maka saya akan standby di sini kecamatan Kertasari karena ini sifatnya urgent dan penting, dan tentunya kita akan panggil semua kepala dinas yang kaitannya dengan penyelamatan dan penanganan pasca bencana ini," katanya.
![]() |
Menurutnya status tanggap darurat tersebut akan dilakukan hingga dua pekan ke depan. Makanya dirinya masih menunggu stakeholder terkait.
"Tanggap darurat kita canangkan 2 Minggu dulu. Mulai hari ini. Kita juga sedang nunggu tim dan stakeholder. Untuk tanggap darurat untuk administrasi kita buatkan dan saya tanda tangankan. Sehingga bisa berjalan dengan lancar," jelasnya.
Dadang mengungkapkan, saat ini telah menyiapkan tempat evakuasi untuk masyarakat yang terdampak gempa di Kertasari, Kabupaten Bandung. Sehingga masyarakat bisa menempati tempat tersebut.
"Saya sarankan untuk masyarakat di sekitar Kertasari. Bisa langsung ke tempat evakuasi yang sudah disiapkan tim. Dan di tempat-tempat RW juga ada tempat evakuasi dan BPBD juga sudah menyiapkan tenda untuk evakuasi," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Teguh Rahayu mengatakan, wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung masih berpotensi terjadi gempa susulan.
"Saat ini gempa susulan masih berpotensi terjadi, dan masyarakat diminta waspada pada potensi ini," ujar Teguh, di lokasi pengungsian, lapangan sepakbola, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024).
Teguh meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak percaya isu hoaks. Pasalnya kata dia, gempa bumi belum bisa terprediksi. "Masyarakat diminta tidak termakan isu atau hoaks yang kiranya merugikan masyarakat, dan kalau ada yang menginformasikan akan terjadi itu pasti tidak benar, karena gempa belum bisa diprediksi," katanya.
Menurutnya gempa susulan masih berpotensi terjadi. Namun kekuatannya di bawah 5.0 Magnitudo. "Gempa susulan masih mungkin terjadi tapi Magnitudonya sudah relatif menurun," jelasnya.
Teguh menjelaskan puluhan gempa susulan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada.
"(Total gempa) ada 24 (kali). ada di kabupaten bandung dan kabuoaten garut. (sesarnya) masih dangkal," ucapnya.
(yum/yum)