Respons Bey Dengar Kasus Pemukulan Guru ke Murid di Cianjur

Respons Bey Dengar Kasus Pemukulan Guru ke Murid di Cianjur

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 11 Sep 2024 13:18 WIB
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin
Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar).
Bandung -

Seorang guru matematika di SMAN 2 Kabupaten Cianjur berinisial G, diduga melakukan pemukulan terhadap muridnya di tengah kegiatan belajar. Hal ini pun menyita perhatian Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Bey mengatakan, rasa prihatinnya dan berharap hal ini tak terjadi lagi. Ia pun telah memastikan bahwa kasus ini telah ditangani oleh Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan WIlayah V Jabar.

"Pertama kami menegaskan bahwa kami menolak tegas adanya perundungan. Ya itu sudah terjadi di Cianjur, sudah ditindak lanjuti oleh kepala sekolah dan dinas atau KCD. Yang bersangkutan sudah diberi sanksi tidak boleh mengajar. Kami ingatkan lagi seluruh guru murid jangan lakukan perundungan," pesan Bey, Rabu (11/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bey mengatakan, saat ini proses penyelidikan masih berlangsung, tapi guru tersebut sudah disanksi tak boleh mengajar terlebih dahulu. Soal langkah pencegahan perundungan dan kekerasan, Bey mengatakan, sebetulnya hal ini merupakan kebiasaan buruk yang turun temurun.

Ia pun mengatakan untuk memutus rantai kekerasan tersebut, maka cara terbaik adalah pencegahan dari rumah, bahkan ke tingkat pemerintahan juga ikut mengawasi.

ADVERTISEMENT

"Ya kan kalo dulu dari senior ke junior, terus sesama siswa, ada lagi guru ke murid, bahkan beberapa tempat itu murid ke guru. Nah itu kan harus pengawasan bersama biar tidak terulang lagi. Bupati, orang tua, camat, itu juga berperan penting jadi mari bersama," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, dalam video berdurasi 17 detik yang tersebar di media sosial, tampak siswa laki-laki berseragam batik abu-abu itu berdiri di depan kelas sedang dimarahi oleh guru wanita. Murid itupun meminta maaf dan berusaha menjelaskan kepada sang guru terkait kesalahan yang memicu dirinya dipanggil ke depan kelas oleh sang guru.

Namun guru tersebut tetap memarahinya, bahkan korban dipukul di bagian wajah seraya didorong ke sudut depan kelasnya. MA, orangtua siswa, mengatakan siswa yang menjadi korban kekerasan dalam video yang viral itu merupakan anaknya yang bersekolah di SMAN 2 Cianjur.

Kejadian tersebut diduga bermula ketika korban senyum pada temannya yang melewati depan kelasnya. Namun sang guru menganggap senyuman tersebut ditujukan padanya saat jam pelajaran berjalan.




(aau/mso)


Hide Ads