Video serbuan kawanan monyet itu viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, terlihat hewan dengan nama latin Macaca fascicularis itu melompat di atas atap rumah warga.
Menurut keterangan warga, monyet ekor panjang itu sudah masuk ke permukiman sejak beberapa hari belakangan. Biasanya mereka datang pada pagi dan sore hari.
"Jadi sudah beberapa hari ini muncul, di RW 01, sekarang ke RW 04. Biasanya muncul pagi, kata warga lain malah sudah seminggu bolak-balik," kata Ayi warga setempat saat dikonfirmasi, Selasa (10/9/2024).
Ayi menyebut di beberapa kesempatan, monyet itu mengambil makanan dari sebuah warung. Setelah itu monyet berjalan lagi di atas atap dan merayap di kabel tiang listrik.
"Katanya ambil roti dari warung, ya kalau seperti itu berarti monyetnya ini kelaparan. Kalau datangnya dari mana, sepertinya dari hutan Maribaya, karena enggak terlalu jauh," ujar Ayi.
Ayi menyebut warga masih memantau pergerakan primata tersebut. Dikhawatirkan bisa menyerang warga, terutama anak-anak meskipun sampai sekarang belum ada indikasi penyerangan.
"Ya sempat kita coba usir karena khawatir menyerang. Takut juga kalau sampai masuk rumah, makanya kita terus pantau," kata Ayi.
Sementara itu, pencinta binatang sekaligus pelestari lingkungan, Steve Ewon menyebut masuknya primata ke permukiman warga sebagai konsekuensi atas kerusakan alam yang merupakan habitat satwa liar.
"Itu sesuatu yang disampaikan alam, dalam arti komunikasi alam dengan manusia bahwa sekarang alam sudah rusak," ungkap Steve Ewon.
Kerusakan habitat hewan itu kemudian memberikan efek domino pada berkurangnya makanan mereka yang biasanya disediakan alam.
"Di teritorial mereka pepohonan sudah sangat berkurang karena alih fungsi lahan dan hutan. Ya kemudian menyebabkan mereka akhirnya keluar dari habitatnya dan datang ke permukiman manusia untuk mencari makanan," tutur Ewon. (sud/sud)