Warga di sejumlah desa Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mulai mengalami krisis air bersih imbas musim kemarau. Sumur warga sudah mengering.
BPBD Ciamis sudah menerima surat permohonan bantuan air bersih dari sejumlah desa. Air bersih pun mulai didistribusikan untuk membantu warga, terutama untuk kebutuhan konsumsi.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Ani Supiani mengatakan, sedikitnya ada 5 desa di 3 kecamatan yang telah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Seperti Desa Cicapar, Desa Banjaranyar, Desa Cigayam dan Desa Langkapsari dan Desa Kertahayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah kami asesmen, untuk bantuan air bersih yang telah kami distribusikan di wilayah Desa Cicapar," ujar Ani, Selasa (10/9/2024).
Ani menjelaskan, warga mengalami krisis air karena sumur yang mereka miliki sudah tidak mengeluarkan air atau mengering. Salah satunya di wilayah Desa Cicapar, Kecamatan Banjarsari.
Untuk memenuhi kebutuhan air, warga harus mengambilnya di Sungai Karangjambu yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari permukiman warga. Sedangkan untuk keperluan konsumsi, warga beberapa hari terakhir ini lebih banyak membeli dari galon isi ulang.
"Menurut pengakuan warga, setelah sumur mengering, untuk kebutuhan air mereka mengangkut air dari walungan Karangjambu, jaraknya 2 kilometer. Mereka mengangkut air pakai motor. Itu untuk keperluan mandi dan mencuci," ungkapnya.
Dia menjelaskan, untuk persediaan air bersih dipastikan aman dari Perumda Tirta Galuh Ciamis. Namun yang saat ini dipikirkan untuk operasional distribusi air bersih, mengingat tidak ada anggaran.
"Untuk operasional distribusi air bersih belum ada. Sedang mengajukan bantuan ke perbankan semoga di Acc," jelasnya.
Ani menyebut, permohonan bantuan air bersih di musim kemarau tahun 2024 ini tidak masif seperti sebelumnya. Selain, masih ada sesekali hujan, juga sejumlah daerah yang sebelumnya kekeringan kini telah memiliki sumur bor hingga pompa. Hal itu membantu warga untuk memenuhi kebutuhan air saat kemarau.
Potensi Sumber Mata Air di Wilayah Desa yang Alami Kekeringan
BPBD Ciamis pun telah melakukan asesmen trrehsdos potensi sumber mata air yang ada di wilayah desa yang mengalami kekeringan. Data tersebut diperoleh dari informasi masyarakat, yakni:
1. Sumber mata air Blok Tonjong RT 035 RW 007 Desa Margaharja Kec. Sukadana.
2. Sumber mata air Lobak Kembang Dusun Balong RT 012 RW 004 Desa Margaharja Kec. Sukadana.
3. Sumber mata air Cikahuripan Dusun Jayasari RT 003 RW 011 Desa Margajaya Kec. Sukadana.
4. Sumber mata air Guha Cai Dusun Sindangasih RT 003 RW 004 Desa Banjaranyar Kec. Banjaranyar.
5. Sumber mata air Sumur Nangsi Dusun Sukadana RT 018 RW 005 Desa Bantardawa Kec. Purwadadi.
6. Sumber mata air Sumur Beji Dusun Bantardawa RT 013 RW 004 Desa Bantardawa Kec. Sukadana.
7. Sumber mata air Sumur Kawung Dusun Sukadana RT 019 RW 006 Desa Bantardawa Kec. Purwadadi.
8. Sumber mata air Situ Hayang Dusun Babakan RT 001 RW 003 Desa Sadewata Kec. Lumbung.
9. Sumber mata air Guning Citerong Dusun Desa RT 003 RW 002 Desa Sadewata Kес. Lumbung.
10. Sumber mata air Cimudal Dusun Karangwangkal RT 005 RW 002 Desa Kawasen Kecamatan Banjarsari.
11. Sumber mata air Umbalan Dusun Sumanding RT 024 RW 006 Desa Kawasen Kecamatan Banjarsari.
"Sumber mata air tersebut belum dibangun, untuk itu perlu ada penanganan dari dinas terkait. Seperti pipanisasi," pungkasnya.
(mso/mso)