Puluhan Ternak di Cikakak Sukabumi Dimangsa Hewan Buas

Puluhan Ternak di Cikakak Sukabumi Dimangsa Hewan Buas

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Senin, 09 Sep 2024 13:00 WIB
Kandang Hewan Ternak di Cikidang Sukabumi
Ilustrasi kandang ternak (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Hewan buas muncul dan memangsa puluhan ternak warga di wilayah Kecamatan Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Sejak Agustus hingga awal September ini sedikitnya 25 ekor kambing milik warga dimangsa hewan tersebut.

"Saya mendapat kabar dari keluarga saya bahwa di Kampung Cibereum, Desa Gandasoli hewan tersebut menyatroni dua kandang dan 8 ekor kambing sudah dimangsa. Itu peliharaan milik Mang Amit dan Mang Imat. Lalu di Kampung Cikedok, dua orang warga pemilik peliharaan Mang Entir 6 ekor, yang Mang Herlan dua ekor di Kampung Cibodas juga ada total jumlah hewan yang dimangsa samapi 25 ekor lebih," kata Frans warga setempat kepada detikJabar, Senin (9/9/2024).

Frans mengatakan peristiwa itu terjadi di dua desa yakni Cirendang dan Gandasoli di wilayah Kecamatan Cikakak. Menurutnya hal ini sudah membuat resah warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mayoritas kambing itu mati, dimakan juga tidak sampai habis. Cuma ada yang setengahnya, ada jeroannya saja yang hilang ada yang hanya pas di lehenya. Ini terjadi sejak bulan Agustus hingga September ini, kalau total dihitung sudah 25 ekor," ungkapnya.

Frans tidak membantah, warga di lokasi kini dihantui ketakutan ketika ternak habis. Hewan tersebut dikhawatirkan memangsa manusia, bahkan menurutnya ada beberapa warga yang sempat memergoki hewan tersebut.

ADVERTISEMENT

"Yang dikhawatirkan ternak habis hewan ini malah ke manusia, karena kabarnya yang saya terima ada korban yang pernah berhadapan langsung secara tidak sengaja, namun beruntungnya selama," ungkapnya.

"Jangan sampai terjadi penanganan sendiri oleh masyarakat, mereka menyiapkan senapan dorlok, malah diburu," sambung dia.

Frans mengatakan pihak BKSDA kabarnya sudah ke lokasi, namun saat itu hanya beberapa orang warga saja yang datang. "Khawatirnya tidak tersampaikan ke semuanya karena posisi pemilik ternak ini kan terpisah-pisah, beda-beda lokasinya," tutup Frans.




(sya/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads