G, guru SMAN 2 Cianjur diduga melakukan tindak kekerasan pemukulan terhadap siswa kelas 11. Belakangan terungkap jika kejadian tersebut bukan yang pertama. Guru perempuan itu diduga pernah beberapa kali melakukan tindakan serupa sebelumnya.
"Historinya sudah beberapa kali sebetulnya melakukan tindakan serupa. Dari yang tahun sebelumnya juga kita sudah buat laporan," kata Kepala SMAN 1 Cianjur Haruman, saat ditemui di Gedung SMAN 2 Cianjur, Jalan Pangeran Hidayatullah, Jumat (6/9/2024).
Menurutnya pihak sekolah sudah pernah melakukan pembinaan sesuai prosedur atas setiap tindakannya, mulai dari tidak diberi jam pelajaran hingga pembinaan lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau dibina, guru matematika itu sudah sering dibina di sekolah sesuai prosedur sudah beberapa kali. Karena sering kejadian makanya kita proses kejadian terakhir ke KCD hingga ke Dinas Pendidikan Provinsi," kata dia.
Senada, Kepala KCD WIlayah V Jabar Nonong Minarni, mengungkapkan jika tindak kekerasan yang dilakukan oleh guru tersebut sudah tiga kali terjadi.
"Ternyata ini kejadian yang ketiga, di tahun 2019 pernah terjadi, lalu ada kesepakatan perdamaian dengan orangtua. Di 2022 sampai di-BAP dan dilaporkan ke Disdik Jabar. Dan ketiga terjadi kemarin saat pelajaran berlangsung di kelas 11 H," kata dia.
Menurut dia, dalam dua kejadian sebelumnya guru tersebut masih diberi kesempatan untuk mengubah sikap dan perilakunya.
![]() |
"Sebelumnya masih diberi kesempatan karena ada pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya dan diberi kesempatan mediasi, kami pikir tidak akan terulang. Tapi kemudian kemarin terjadi lagi," jelasnya.
Dia mengatakan pihak SMAN 2 Cianjur sudah melaporkan kejadian tersebut ke KCD yang selanjutnya akan diteruskan laporannya ke Disdik Jawa Barat.
"Kita sudah terima laporannya. Tadi juga kita sudah datang langsung ke sekolah tersebut. Kita akan berikan laporan dan keterangannya ke Disdik Jabar," tuturnya.
Sebelumnya, Seorang guru di SMAN 2 Kabupaten Cianjur diduga melakukan aksi kekerasan terhadap muridnya di tengah kegiatan belajar. Tindakan kekerasan direkam oleh salah seorang teman korban itupun viral di media sosial.
Berdasarkan video berdurasi 17 detik yang tersebar di media sosial, tampak siswa laki-laki berseragam batik abu-abu itu berdiri di depan kelas sedang dimarahi oleh guru wantia. Murid itu pun meminta maaf dan berusaha menjelaskan kepada sang guru terkait kesalahan yang memicu dirinya dipanggil ke depan kelas oleh sang guru.
Namun guru tersebut tetap memarahinya bahkan korban dipukul di bagian wajah seraya didorong ke sudut depan kelasnya.
(orb/orb)