Dalam upaya mendukung program pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang menggelar simulasi makan siang bergizi dan sehat di SD Negeri Dangdeur, Subang, Jawa Barat, Jumat (6/9/2024). Kegiatan ini diikuti oleh 216 siswa, yang akan berlangsung selama satu bulan ke depan.
Penjabat (PJ) Bupati Subang, Imran, turut hadir langsung untuk memantau pelaksanaan program makan siang gratis tersebut. Dalam kesempatan itu, Imran juga berdialog dengan para siswa serta memberikan motivasi agar generasi muda lebih bersemangat dalam menghadapi tantangan hidup.
"Pelaksanaan launching, untuk makan bergizi anak sekolah, ini adalah salah satu bentuk respons kita terkait dengan visi misi bapak presiden dan wakil presiden terpilih yang disampaikan pada saat penyampaian visi misi waktu itu," ujar Imran usai kegiatan, Jumat (06/09/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imran menjelaskan program ini dapat terlaksana berkat kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Kabupaten Subang. Program ini akan berlangsung selama satu bulan, dengan biaya Rp 15 ribu per porsi.
"Saya yakin namanya kebijakan akan berjalan, ini juknis gimana kita pelajari, hari ini kita coba dengan cara melibatkan stakeholder khususnya dengan BUMD di Subang. Kita akan melakukan dalam waktu satu bulan," katanya.
Selain itu, PJ Bupati juga menginstruksikan sekolah untuk melakukan pengukuran data fisik dan akademik siswa, termasuk tinggi badan, berat badan, status gizi, antusiasme belajar, hingga capaian akademik.
"Uji coba 216 siswa, upaya kita lakukan persiapan, pengukuran harus dilakukan bagaimana gizi, tinggi badan, antusias sekolah, absensi, capaian nilai itu saya minta di ukur, supaya kita tahu, dengan programnya ini bawa dampak gak, biar kita tahun pengaruhnya apa saja," ungkapnya.
Imran juga menekankan pentingnya memperhatikan lingkungan sekitar, terutama para pedagang makanan, agar tercipta sirkulasi ekonomi yang positif di masyarakat.
"Saya minta tingkat pengaruh kepada lingkungan dan masyarakat, apakah dengan ini menstimulasi peningkatan ekonomi di masyarakat, apakah meningkatkan kesadaran orang tua untuk mendorong anak sekolah," imbuh Imran.
Salah satu siswa kelas enam, Dede, mengungkapkan kegembiraannya terhadap program ini. Menurutnya, program makan siang bergizi dan sehat membuatnya lebih semangat belajar tanpa merasa lapar. "Enak makanannya, ada tahu, daging ayam, buncis, pisang sama susu. Mau di habiskan," ucapnya.
(iqk/iqk)