Permohonan Maaf Danyon Brimob Usai Video Represif Tersebar di Tasik

Permohonan Maaf Danyon Brimob Usai Video Represif Tersebar di Tasik

Faizal Amiruddin - detikJabar
Rabu, 04 Sep 2024 18:19 WIB
Massa terlibat kericuhan dengan polisi di Mapolres Tasikmalaya Kota.
Massa terlibat kericuhan dengan polisi di Mapolres Tasikmalaya Kota. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Massa mahasiswa dan masyarakat Kota Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi di depan Mapolres Tasikmalaya Kota, Rabu (4/9/2204) petang. Massa yang dimotori aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kota Tasikmalaya itu beberapa kali terlibat bentrokan dengan polisi.

Beruntung meski terjadi beberapa kali, kericuhan tak berubah menjadi kerusuhan. Hanya saja beberapa orang dari demonstran terlihat tak sadarkan diri dan harus dibawa ke rumah sakit. Begitu pula dari pihak polisi, beberapa anggota terlihat dibopong kawannya.

Kedatangan ratusan aktivis ini merupakan buntut dari insiden yang terjadi saat aksi demo pelantikan wakil rakyat di depan gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (3/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka mempertanyakan tindakan yang dilakukan Komandan Batalyon D Brimob, Kompol Iyus Ali Yusuf yang diduga melakukan tindakan represif. Tindakan komandan Brimob di wilayah Priangan Timur itu dianggap berlebihan karena mendorong seorang aktivis perempuan dan mencabut mixer sound system di mobil demonstran.

Aksi itu terekam video dan menyebar luas sehingga menuai kecaman dari banyak kalangan aktivis, sehingga memutuskan untuk menggeruduk Mapolres Tasikmalaya Kota di Jalan Letnan Harun.

ADVERTISEMENT

"Polisi yang seharusnya melindungi hak masyarakat untuk menyuarakan pendapat, malah bertindak represif, dia telah mencederai demokrasi," kata salah seorang orator di aksi tersebut.

Massa kemudian menuntut agar Kapolres Tasikmalaya Kota dan Komandan Batalyon Brimob mengundurkan diri dari jabatannya. Mereka juga menuntut agar bisa masuk ke dalam Mapolres.

Tuntutan ini tak dikabulkan polisi yang berjaga di gerbang utama Mapolres. Aksi saling dorong pun tak bisa dihindarkan sehingga terjadi kericuhan.

Kericuhan terus terjadi berulang-ulang, massa tetap berusaha masuk dan menuntut Kapolres dan Danyon Brimob menyatakan mundur dari jabatannya.

Suasana kian memanas, beruntung Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Joko Sulistiono dan Danyon D Brimob Kompol Iyus mau menemui massa.

Di hadapan massa, secara terbuka Iyus menyampaikan permohonan maafnya. Dia mengakui kekhilafannya sebagai manusia biasa.

"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian kemarin. Itu murni dari kesalahan saya sebagai manusia. Untuk itu saya ikhlas dan ridho meminta maaf yang sebesar-besarnya," kata Iyus.

Mengenai tuntutan agar dia mengundurkan diri dari jabatannya, Iyus mengaku menyerahkan kepada pimpinannya di Polri.

"Terkait dengan tuntutan rekan-rekan, saya serahkan kepada pimpinan, karena saya punya pimpinan. Ada mekanisme yang harus dilalui," kata Iyus.

Sementara itu Kapolres Joko Sulistiono juga menyatakan permintaan maaf, dia mengaku siap dievaluasi atas kepemimpinannya di Polres Tasikmalaya Kota. "Kami memohon maaf atas kejadian kemarin dan siap dievaluasi," kata Joko.

Pernyataan dua pimpinan Polri ini ternyata tak memuaskan massa. Akhirnya kericuhan kembali terjadi. Massa kemudian membakar ban dan kembali berorasi. Sekitar pukul 16.00 WIB, massa akhirnya membubarkan diri.

(yum/yum)


Hide Ads