Kala Bra-Celana Dalam Berkibar Jadi 'Senjata' Pengusir Burung di Sawah

Kabupaten Sukabumi

Kala Bra-Celana Dalam Berkibar Jadi 'Senjata' Pengusir Burung di Sawah

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 04 Sep 2024 14:30 WIB
Bra dan celana dalam jadi cara Agus usir burung di sawahnya.
Bra dan celana dalam jadi cara Agus usir burung di sawahnya (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Ada pemandangan tak biasa di sawah milik warga Kampung Ciwangun, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi. Agus (56), pemilik sawah, menggunakan cara yang cukup unik dan menggelitik untuk mengusir burung-burung yang sering hinggap di padi miliknya.

Jika biasanya sawah dihiasi oleh orang-orangan sawah atau bebegig, kali ini sawah milik Agus (56) tampil lebih 'fashionable' dengan celana dalam dan bra yang berkibar di tengah hamparan padi.

Agus, sang pemilik sawah, punya cara unik untuk menjaga padinya dari serbuan burung yang iseng hinggap. Bukannya memasang jaring atau alat pengusir burung lainnya, Agus malah memilih koleksi celana dalam dan bra yang dijemur di sawahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iseng saja, tujuannya ngusir burung, karena itu ada celana dalam dan BH saya pasangin," kata Agus sambil tersenyum saat ditemui di saungnya, Rabu (4/9/2024).

Kreativitas Agus ini sontak menarik perhatian karena lokasi sawahnya yang berada di pinggir jalan penghubung antar kecamatan. Jadi, siapa pun yang melintas pasti langsung disambut pemandangan bra dan celana dalam yang melambai-lambai di atas tali sepanjang lebih dari 30 meter. Pemandangan itu membuat pengendara penasaran, alih-alih mengusir burung, bentangan bra dan celana dalam itu malah jadi tontonan mereka yang melintas.

ADVERTISEMENT

Menurut Agus, dalaman tersebut bukan hasil belanja bulanan, melainkan hasil 'berburu' di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cikundul. Kebetulan, ia dan istrinya memiliki warung di dekat TPA Cikundul, Kota Sukabumi.

"Nggak ada mitos apa-apa, cuma sayang aja dibuang-buang banyak ke TPA akhirnya saya bawa ke sawah. Itu saya temukan menumpuk di sekitaran TPA," ungkapnya.

Agus bercerita sering menemukan barang-barang berupa pakaian atau celana dengan kondisi bagus bahkan terlihat masih baru di sekitaran TPA. Rata-rata sampah buangan itu terbungkus rapi dalam plastik besar, kondisinya menurut Agus memang benar-benar seperti baru alias bukan bekas pakai.

"Kalau pakaian dan celana saya suka bagikan, itu benar-benar baru. Begitu juga dengan celana dalam dan bra, cuma kan kalau celana dalam dan bra rasanya tidak etis kalau dibagikan, daripada dibuang akhirnya saya jadikan seperti ini," tuturnya.

Lebih lanjut, Agus menegaskan bahwa tidak ada niat nyeleneh di balik pemasangan dalaman wanita ini di sawahnya. "Nggak ada, biasanya apa aja, ada pakaian, ada kresek digantungan (sawah) begitu yang ada, ya sudah, itu saya pasang, spontan saja saya pasang gituan. Hanya iseng, tidak ada tujuan apa-apa begitu. Biasanya pakai kresek ada orang-orangan, kebetulan nemu banyak (dalaman wanita), ya udah, gituan saya pasangin," ujarnya dengan santai.

Meski terlihat nyentrik, metode Agus ini bukanlah untuk tujuan lucu-lucuan.

"Itu buangan, bukan punya istri saya dipasangin. Setiap ini (mendekat musim panen) juga pasang, apa aja yang ada, saya pasangin, ada pakaian, kadang kain, biasanya setiap musim panen, kebetulan itu yang banyak, (Bra dan celana dalam) ya sudah, itu saya pasangin," tambah Agus yang terlihat puas dengan 'inovasi' barunya.




(sya/mso)


Hide Ads