Jembatan yang menghubungkan dua kecamatan di Lengkong dan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, yang sempat viral karena kondisinya yang miring dan membahayakan, kini telah selesai diperbaiki oleh relawan.
Suherlan, relawan dari Yayasan Jampang Peduli, menyampaikan bahwa jembatan tersebut telah selesai dikerjakan dalam waktu sepuluh hari.
"Alhamdulillah pengerjaan jembatan gantung sekarang sudah selesai dikerjakan 100 persen, pekerjaan selama 10 hari dengan anggaran Rp 100 juta, total Rp 110 juta, yang Rp 100 juta untuk bahan material, dan Rp 10 juta operasional makan, transportasi dan keperluan akomodasi di lokasi," ungkap Suherlan kepada detikJabar, Selasa (3/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan jembatan ini melibatkan berbagai donatur, termasuk konten kreator Willie Salim, Amal Produktif, Telkom Indonesia, dan beberapa donatur lainnya.
"Jadi murni tidak dibangun pemerintah atau instansi terkait, murni seluruhnya oleh relawan hasil kolaborasi dengan Amal Produktif, Willie Salim, beberapa perusahaan swasta, dan Telkom Indonesia," lanjut Suherlan.
Jembatan tersebut sudah dapat dilintasi oleh masyarakat dan pelajar setempat, dan rencananya akan diresmikan pada 9 September mendatang.
"Rencana diresmikan nanti tanggal 9 September ya, saat ini sudah bisa dilintasi oleh warga. Alhamdulillah mereka bersyukur karena jembatan yang kemarin viral itu kini sudah bisa digunakan," sambungnya.
Entis Sutisna, petugas Dinas PU Binamarga Jabar yang terlibat dalam pembangunan jembatan tersebut, menyatakan bahwa jembatan baru ini sudah siap digunakan oleh warga.
"Panjang ujung ke ujung 70 meter dengan lebar 1,2 meter dan bisa dilintasi oleh motor. Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pembangunan. Terima kasih kepada warga, pemerintah, rekan-rekan media, para donatur, dan terutama semua yang telah mendukung serta mendoakan sehingga pengerjaan ini bisa terselesaikan dengan baik, aman, dan lancar alhamdulillah," beber Entis.
![]() |
Menurut Entis, setelah menyelesaikan jembatan ini, pihaknya segera bergerak ke lokasi lain di Kecamatan Waluran untuk memperbaiki jembatan serupa.
"Sekarang kita lagi bergeser ke Kecamatan Waluran, Sungai Cikarang. Kita sedang bentangkan kembali buat warga Caringin yang menghubungkan antara Desa Caringin dengan Kadaleman, dengan Warna Sari, Jampang Kulon," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya warga dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi terpaksa bergelantungan menantang maut melintasi jembatan yang nyaris putus akibat banjir bandang yang terjadi pada 29 Juni 2024 silam. Kondisi jembatan itu kini dalam keadaan miring.
Pantauan detikJabar di lokasi, salah satu sling baja penahan besi jembatan dalam keadaan putus menyisakan pijakan besi yang menggantung. Meskipun begitu, warga hingga pelajar terpaksa bergelantungan saat melintasi jembatan tersebut.
Sekadar diketahui, jembatan itu membentang sepanjang 35 meter melintasi aliran Sungai Cikaso. Menghubungkan Desa Neglasari, Kecamatan Lengkong menuju Desa Bantar Panjang, Kecamatan Jampang Tengah.
"Mau menyeberang lewat jembatan terpaksa, setiap hari lewat sini bergelantungan. Kalau bawa anak terpaksa lewat air nyeberang kalau nggak bawa anak lewat jembatan aja," kata Aisyah (35), warga Desa Bantar Panjang ia diantar suaminya usai berkebun di Desa Neglasari, Selasa (23/7/2024).
(sya/dir)