Tasha Kena Getok Parkir Rp 150 Ribu Saat Wisuda, Ini Kata Dishub

Kota Bandung

Tasha Kena Getok Parkir Rp 150 Ribu Saat Wisuda, Ini Kata Dishub

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Minggu, 01 Sep 2024 16:08 WIB
Keluhan warga soal getok tarif parkir di Bandung.
Keluhan warga soal getok tarif parkir di Bandung. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Dinas Perhubungan Kota Bandung buka suara terkait aksi getok tarif parkir yang dialami seorang mahasiswi saat menghadiri acara wisuda di kawasan Tamansari, Kota Bandung.

Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi maupun aduan soal getok tarif parkir. Namun Asep memastikan, Dishub akan melakukan tindakan tegas jika terbukti ada pelanggaran terkait tarif parkir.

"Kalau yang di Tamansari kita belum dapat informasi. Tapi jika ada informasinya kami pasti tindaklanjuti dan dicari orangnya," kata Asep, Minggu (1/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Asep menuturkan, biasanya pelaku getok tarif parkir bukan petugas resmi yang dibina oleh Dishub. Dia memastikan, jika petugas resmi akan menarik tarif parkir sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

"Iya kalau yang kaya gitu itu tukang parkir liar bukan resmi dari Dishub Kota Bandung," singkatnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, mahasiswi bernama Tasha (23) mengaku dimintai uang parkir Rp150 ribu saat menghadiri acara wisuda di salah satu kampus swasta di kawasan Tamansari. Peristiwa itu terjadi Sabtu (31/8/2024) kemarin.

"Jadi di parkiran Unisba kan susah carinya dan aku dapat agak jauh karena gak ada lagi cuma. Terus tukang parkirnya kayak yaudah parkir aia dulu, (terus bilang) teh bayarnya langsung," ucap Tasha saat dikonfirmasi, Minggu (1/9/2024).

Karena tidak membawa uang tunai, Tasha kemudian meminta kepada petugas parkir agar membayar setelah pulang menghadiri wisuda. Namun dia mengungkapkan, petugas parkir itu meminta Tasha untuk mentransfer uang parkir.

Tak ingin berlama-lama, Tasha kemudian meminta nomor rekening petugas parkir itu. Namun dia sangat terkejut saat petugas parkir menyebut nominal yang harus dibayar yakni sebesar Rp150 ribu.

"Dia langsung ngomong Rp150 ribu neng. Nggak salah itu, iya katanya dan di sini emang segitu katanya kalau acara wisuda. Masa Rp150 ribu sih, kita nggak mau. Terus kata bapaknya ya segitu, orang lain juga segitu kata dia," ucap Tasha mengulangi perbincangan dengan petugas parkir.

Mendengar tarif parkir yang diluar nalar, Tasha enggan membayar. Dia bahkan hendak pergi dan mencari tempat parkir lain. Namun menurutnya, petugas parkir berupaya untuk menurunkan tarif.

Tasha mengungkapkan, petugas parkir itu menggunakan rompi berwarna biru dengan garis dan tulisan berwarna oranye. Saat itu, Tasha meminta agar tarif parkir berlaku normal yakni Rp15 ribu atau Rp20 ribu untuk kendaraan roda 4.

"Terus kita tetap nggak mau, kata dia yaudah berapa. Kita maunya bayar parkir normal, paling Rp15 ribu, Rp20 ribu lah. Pengennya ada tiket parkir, harganya kalau Rp 15 ribu, Rp20 ribu masih masuk akal karena kan memang susah cari parkirnya," ucapnya.

Tasha yang kesal bersikeras tidak mau membayar tarif tersebut dan hendak pergi. Namun petugas parkir kemudian menyepakati nominal Rp35 ribu yang harus dibayar oleh Tasha.

"Terus kata bapaknya gak bisa segitu. Udah gitu, bapaknya nurunin sampai Rp100 ribu, tetep kita gak mau. Maunya berapa katanya, dia turun lagi Rp70 ribu, Rp60 ribu, terus akhirnya kita tembak Rp30 ribu aja kalau enggak kita pergi. Terus bapaknya yaudah Rp35 ribu aja katanya, yaudah bayar Rp35 ribu," lanjut Tasha.

(aau/yum)


Hide Ads