Di sebuah kamar rumah sakit, Ais Fashihah turut berbaring di samping ranjang ibunya, Nuraeni. Meski lelah usai operasi, mereka bergandengan tangan dengan senyuman yang tersembunyi di balik rasa sakit. Sebuah ikatan suci ibu dan anak terjalin erat, bukan hanya karena darah, tetapi karena sebuah pengorbanan yang tak terukur.
Beberapa minggu sebelumnya, Ais tak menyangka hidupnya akan berubah secepat ini. Ginjal yang selama ini bekerja keras di dalam tubuhnya perlahan mulai gagal. Setiap hari adalah perjuangan melawan waktu. Namun, di balik ketidakpastian itu, ibunya, Nuraeni, diam-diam menyimpan sebuah keputusan besar.
Pada tanggal 16 Juli 2024, tepat di bulan kelahirannya, Ais menerima kabar yang tak pernah ia duga. Ibunya, yang berusia 47 tahun, bersedia mendonorkan satu ginjalnya agar Ais bisa melanjutkan hidup. Dilansir Wolipop, kisah tersebut mulai viral berawal dari postingan akun Instagram @ais_fashihah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"29 tahun yang lalu, ibuku melahirkanku dengan utuh. Hari ini, di bulan kelahiranku, ibuku melahirkanku sekali lagi untuk melengkapi sesuatu yang hilang dari diriku," tulis @ais_fashihah.
Postingan itu viral, mengundang haru ribuan orang yang tergerak oleh cinta kasih seorang ibu. Nuraeni tak perlu berpikir dua kali. Baginya, kebahagiaan anaknya adalah segalanya. Tanpa ragu, ia menyerahkan ginjalnya dengan harapan bisa melihat Ais kembali sehat dan bahagia.
"Ginjal baru, ia beri satu dengan suka hati agar aku merasakan hidup sekali lagi. Malaikat tak bersayap itu ternyata dirimu, mi. Apapun akan ku usahakan untuk kebahagiaanmu, meskipun tak akan pernah sepadan dengan semua pengorbanan dan kasih sayangmu. Tapi, akan kupastikan masa tuamu penuh suka cita dan berlinangan air mata bahagia, yayu janji. Semoga Allah membantu yayu. Aamiin. Selamat ulang tahun, ais. 16 Juli 2024. #transplantasiginjal #ibu," tulisnya.
Operasi berlangsung pada 4 Agustus 2024 di RSCM Jakarta. Ais, yang sebelumnya bergantung pada Hemodialisa, akhirnya bisa lepas dari prosedur cuci darah yang melelahkan itu.
"Sebagai bentuk rasa syukur dan terimakasih ke ibu karena sudah mendonorkan satu ginjalnya untuk aku bisa hidup dengan lebih baik lagi dan lepas dari Hemodialisa untuk selamanya," ucap Ais melalui pesan WhatsApp kepada Wolipop.
"Ibu nggak ngomong langsung ke saya si, tapi melalui suami saya kalau beliau bersedia mendonorkan 1 ginjalnya untuk aku. Kaget, terharu, bahagia dan bersyukur tentunya. Nggak bisa diungkapin dengan kata-kata," sambung Ais yang tinggal di Indramayu, Jawa Barat.
Artikel ini telah tayang di Wolipop. Baca selengkapnya di sini.