Perjuangan Guru Menantang Sungai di Sukabumi dengan Perahu Bocor

Round-Up

Perjuangan Guru Menantang Sungai di Sukabumi dengan Perahu Bocor

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 28 Agu 2024 08:00 WIB
Para guru di Sukabumi berjuang melintasi sungai dengan perahu bocor saat akan mengajar.
Para guru di Sukabumi berjuang melintasi sungai dengan perahu bocor saat akan mengajar. (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Di Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kecamatan Cibitung, perjuangan para guru tidak sekadar soal mengajar di kelas. Setiap hari, mereka harus menempuh perjalanan yang tidak biasa, menyeberangi aliran Sungai Cikaso dengan perahu tua yang sudah lapuk, untuk mencapai sekolah tempat mereka mengabdi.

Video yang merekam momen-momen para guru ini, viral di media sosial, menggugah hati banyak orang. Dalam video itu, terlihat jelas betapa mereka harus berjibaku dengan air yang merembes dari perahu yang berlubang, mengurasnya sambil terus berlayar.

Indra Firmansyah, salah satu guru di SMPN 4 Cibitung, telah merasakan betapa sulitnya perjuangan ini. "Itu (perahu) milik sekolah dari tahun 2019 dari pertama saya tugas di sana sudah lama sudah lapuk. Perahu kayu, jenisnya perahu sampan dengan mesin kecil," kata Indra kepada detikJabar, Selasa (27/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setiap hari, perahu itu menjadi alat transportasi utama bagi sembilan guru SMP dan lima guru SD yang harus mengarungi sungai sepanjang 12 km selama 45 menit.

Dengan perahu yang kondisinya kian parah, para guru sering kali harus berhenti sejenak untuk menguras air yang masuk melalui lubang-lubang di badan perahu. Saking besarnya lubang, Indra dan rekan-rekannya terpaksa menutupnya dengan kaus kaki.

ADVERTISEMENT

"Iya, itu sudah kering setelah dikuras ramai-ramai lalu ditambal pakai kaus kaki teman-teman, karena bolong besar. Kondisinya masih rembes karena lubangnya dimana-mana karena kan bukan perahu fiber, ini bahannya kayu jadi lapuk," jelasnya.

Perahu yang dinaiki ramai-ramai itu memang perahu khusus untuk guru. Selain perahu itu, ada juga perahu khusus untuk siswa. Kondisinya juga sama, sudah lapuk dan rentan berlubang.

"Kalau para siswa pakai abodemen, berbayar tiap antar dan jemput, pakai perahu angkutan. Kalau perahu guru juga ini hasil dari donasi tahun 2019, bertahan hanya beberapa tahun. Diperbaiki juga bukan solusi karena memang harus sudah diganti," tambah Indra.

Indra berharap, keluhan para guru dapat ditanggapi donasi terkait dan mereka bisa menaiki perahu layak untuk sampai ke sekolahnya. "Harapan kami ada pihak yang bisa memberikan bantuan, perahu baru untuk memudahkan kami mengajar," harapnya.

(wip/iqk)


Hide Ads