Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi buka suara terkait sembilan tenaga pendidik yang berangkat menuju sekolah menggunakan perahu bocor.
Kepala Disdik Eka Nandang mengaku, telah mendapat informasi terkait kondisi tersebut. Namun menurutnya Dinas Pendidikan tidak memiliki anggaran untuk pembelian perahu atau memberikan perahu untuk para guru dan siswa di wilayah Kecamatan Cibitung tersebut.
"Kalau di kami tidak ada anggaran untuk itu, namun begitu saya sudah mencoba berkomunikasi dengan Dinas Perhubungan mencoba mencari celah anggaran untuk bantuan perahu tersebut," kata Eka saat dihubungi detikJabar, Selasa (27/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eka mengapresiasi kegigihan para pendidik di sana. Ia juga membuka ruang untuk bantuan dari pihak manapun yang ingin memberikan donasi atau bantuan alat transportasi air tersebut.
"Informasi yang kami peroleh, para guru membuka donasi. Kami dari dinas sudah mengetahui, karena memang kondisi medan di lokasi tersebut yang satu-satunya akses memang harus melalui sungai," tutur Eka.
"Tetap semangat untuk mencerdaskan anak bangsa, tentunya kami mengapresiasi bagaimana para guru yang bekerja di daerah yang memang dengan medan sulit harus ekstra dalam menjalankan tugasnya. Kami menunggu jawaban dari Dishub, mudah-mudahan impian para guru untuk mendapat perahu bisa segera terwujud," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah potongan-potongan video beredar di aplikasi perpesanan, adegan dalam video memperlihatkan beberapa orang terlihat sibuk menaiki perahu sambil menguras air yang menggenang. Siapa sangka, orang-orang dalam video itu adalah para guru yang hendak berangkat mengajar.
Diketahui video itu terjadi di wilayah Kabupaten Sukabumi, tepatnya di wilayah Kecamatan Cibitung, adegan dalam video memperlihatkan bagaimana beratnya perjuangan para guru yang bertugas di ujung selatan Kabupaten Sukabumi.
"Itu (perahu) milik sekolah dari tahun 2019 dari pertama saya tugas di sana sudah lama sudah lapuk. Perahu kayu, jenisnya perahu sampan dengan mesin kecil," kata Indra Firmansyah, salah seorang guru saat dihubungi detikJabar, Selasa (27/8/2024).
(sya/mso)