Mother Shipton, Sumur Unik yang Mengubah Benda Menjadi Batu

Kabar Internasional

Mother Shipton, Sumur Unik yang Mengubah Benda Menjadi Batu

Tim detikInet - detikJabar
Minggu, 25 Agu 2024 11:04 WIB
Mother Shipton di Knaresborough, Inggris
Mother Shipton di Knaresborough, Inggris. (Foto: IFL Science)
Jakarta -

Di sudut kecil kota Knaresborough, Inggris, terdapat sebuah sumur yang menyimpan keajaiban alam luar biasa. Sumur itu bernama Mother Shipton, dinamai sesuai legenda setempat tentang seorang wanita misterius yang diyakini sebagai penyihir dan peramal.

Mother Shipton, yang disebut-sebut sebagai Nostradamus dari Yorkshire, berada di gua yang kini menjadi bagian dari objek wisata ini, dan gua itu telah memikat hati banyak orang sejak tahun 1488.

Namun, yang membuat sumur ini benar-benar istimewa bukan hanya kisah mistis di baliknya, melainkan kekuatan geologi yang unik. Air sumur Mother Shipton mengandung mineral-mineral yang mampu mengubah benda-benda biasa menjadi batu. Proses ini tentu bukanlah sihir, melainkan fenomena ilmiah yang terjadi akibat komposisi mineral dalam air tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir detikInet, air sumur Mother Shipton berasal dari bawah tanah sekitar 1,6 kilometer, melalui tubuh batuan yang disebut akuifer, tempat mineral dilarutkan.

"Airnya mengandung besi, seng, magnesium, aluminium, kalsium karbonat," ungkap Park Assistant di Gua Mother Shipton, John Wynne, kepada Youtuber Tom Scott, dikutip dari IFL Science, Sabtu (24/8/2024).

ADVERTISEMENT

Butuh waktu yang berbeda-beda untuk suatu benda menjadi batu di sumur ini, contohnya boneka Teddy bear membutuhkan waktu tiga bulan, sedangkan benda-benda yang tidak berpori membutuhkan waktu dua tahun.

Sebelum dibeli dan dirawat Sir Charles Slingsby pada tahun 1630 yang kemudian diubah menjadi objek wisata, orang-orang melebih-lebihkan cerita tentang sumur ini.

"Orang-orang yang percaya takhayul akan menemukan kerangka binatang, daun, berubah menjadi batu, dan mereka benar-benar mengira orang juga bisa berubah menjadi batu," kata Wynne.

Sebuah makalah tahun 2013 merujuk pada laporan tahun 1896 yang mengklaim bahwa satu liter air dari sumur ini memiliki berat 0,65 gram, atau 0,023 ons lebih banyak daripada satu liter air biasa, yang berarti sekitar 1.140 miligram per liter (0,18 ons per galon) padatan terlarut.

Makalah ini juga mencatat bahwa air yang kaya sulfat dan karbonat juga mendukung pengendapan tufa berkapur. Contoh terbaiknya adalah saringan tufa Dropping Well di Knaresborough, Inggris.

Tufa adalah sejenis batu kapur. Tufa terbentuk ketika karbonat yang terlarut di dalam air keluar dari larutan dan menjadi padat, sebuah proses yang disebut pengendapan. Hal ini dipicu oleh sebagian air yang menguap, meningkatkan konsentrasi karbonat yang tersisa.

Nah, sumur membatu ini terbuat dari tufa dan jenis batuan sedimen yang lebih keras yang disebut travertine, yang juga terbuat dari kalsium karbonat, dan kalsium karbonat inilah yang menjadi rahasia di balik fenomena pembatuan tersebut. Bahkan, bagian depan sumur perlu dikikis secara teratur untuk mencegah terbentuknya overhang dari penumpukan mineral.

Banyak benda-benda aneh dan menakjubkan yang telah terlapis oleh kalsium karbonat di dalam sumur tersebut. Benda-benda tersebut mulai dari sepatu dari Ratu Mary yang ditinggalkan pada tahun 1923, mainan yang ditinggalkan oleh aktor Warwick Davis, hingga sebuah top-hat dari tahun 1853 yang sekarang hanya berupa gumpalan batu.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(iqk/iqk)


Hide Ads