Dua Jurnalis Tewas Akibat Serangan Drone di Irak

Kabar Internasional

Dua Jurnalis Tewas Akibat Serangan Drone di Irak

Azhar Bagas Ramadha - detikJabar
Sabtu, 24 Agu 2024 23:30 WIB
A Russian drone is seen during a Russian drone strike, which local authorities consider to be Iranian made unmanned aerial vehicles (UAVs) Shahed-136, amid Russias attack on Ukraine, in Kyiv, Ukraine October 17, 2022. REUTERS/Roman Petushkov/File Photo Acquire Licensing Rights
Ilustrasi drone. Foto: REUTERS/Roman Petushkov/File Photo Acquire Licensing Rights
Jakarta -

Dua jurnalis wanita yang bertugas di wilayah Kurdi, Irak, tewas akibat serangan drone atau pesawat nirawak. Pejabat setempat menduga kejadian tewasnya dua jurnalis itu karena kesalahan militer Turki.

Mengutip dari detikNews, Sabtu (24/8/2024), AFP melaporkan layanan kontra terorisme di ibu kota daerah Arbil mengatakan korban tewas adalah pejuang Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Tetapi pejabat di kota Sulaimaniyah mengatakan mereka adalah jurnalis.

Seorang pejabat keamanan Irak mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim bahwa pesawat nirawak yang kemungkinan milik tentara Turki menyerang sebuah kendaraan yang membawa jurnalis di Sayyid Sadik, sebelah timur Sulaimaniyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika dihubungi oleh AFP, kementerian pertahanan di Ankara mengatakan bahwa bukan tentara Turki yang melakukan serangan tersebut. Kemudian, layanan kontraterorisme di Arbil melaporkan serangan oleh pesawat nirawak tentara Turki terhadap sebuah kendaraan pejuang Partai Pekerja Kurdistan di distrik Sayyid Sadik.

Seorang pejabat PKK, sopirnya, dan seorang pejuang tewas dalam pengeboman tersebut, tambahnya. Namun, ketua serikat jurnalis Sulaimaniyah, Karouan Anwar, mengatakan kepada wartawan bahwa kedua wanita yang terbunuh itu diketahui bekerja di dunia jurnalisme dan media.

ADVERTISEMENT

Sementara, Direktur rumah produksi media Kurdi CHATR, Kamal Hama Ridha, mengatakan bahwa ia mempekerjakan kedua jurnalis itu, dengan mengatakan bahwa salah satu dari mereka adalah penduduk provinsi Sulaimaniyah, sementara yang lainnya adalah warga Kurdi dari Turki.

Wakil perdana menteri wilayah Kurdi, Qubad Talabani, menggambarkan serangan itu sebagai kejahatan yang tidak dapat dibenarkan dan pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Irak.

"Korban serangan pesawat tak berawak... adalah dua jurnalis dan bukan anggota angkatan bersenjata dan tidak mewakili ancaman terhadap keamanan dan stabilitas negara atau kawasan mana pun," katanya.

Artikel ini telah tayang di detikNews dengan judul Serangan Drone Tewaskan 2 Jurnalis di Irak, Diduga Serangan Tentara Turki.

(azh/sud)


Hide Ads