Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (23/8/2024). Soal kemeriahan WJF yang diprediksi bakal dihadiri puluhan ribu orang hingga pembongkaran makam palsu di Sukabumi
Berikut ringkasan peristiwa yang dirangkum dalam Jabar hari ini,
Kebakaran Gunung Guntur Padam
Kebakaran yang melanda Gunung Guntur di Kabupaten Garut, Jawa Barat dipastikan telah padam seluruhnya. Lahan seluas 200 hektare yang ada di tengah hutan Gunung Guntur ludes dilalap si jago merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Garut Aah Anwar Saefulloh mengatakan, kebakaran yang melanda Gunung Guntur dipastikan sudah padam seluruhnya pada Kamis (22/8) malam kemarin.
"(operasi) Sudah ditutup, karena api sudah padam. Sudah tidak ada lagi yang terbakar," kata Aah, Jumat (23/8/2024).
![]() |
Aah menuturkan, selama kebakaran terjadi, petugas gabungan hanya bisa melakukan pemantauan dan pencegahan, agar api tidak meluas ke pemukiman warga. Sebab, lokasi kebakaran di luar jangkauan.
"Kita melakukan sekat-sekat bakar, agar tidak meluas khususnya ke pemukiman warga," katanya.
Meskipun titik-titik api di Gunung Guntur dipastikan sudah tidak ada, tapi Aah mengatakan potensi kebakaran saat ini masih sangat tinggi terjadi di Gunung Guntur. Sebab, saat ini cuaca panas dan Gunung Guntur dalam keadaan kering.
"Objek yang terbakar sendiri kebanyakan ilalang. Untuk penyebabnya, hingga saat ini kita belum mengetahui apakah ini faktor alam, atau ada kesengajaan," katanya.
Pihak BKSDA sebagai penanggungjawab lahan di Gunung Guntur sendiri sebelumnya menyatakan menutup sementara pendakian ke Gunung Guntur. Aah mengatakan, hingga kini pendakian belum diperkenankan lagi.
"Karena dikhawatirkan terjadi lagi kebakaran," kata Aah.
Makam Keramat Palsu di Sukabumi
Puluhan makam keramat palsu yang diduga dijadikan tempat praktik perdukunan dan penyimpangan oleh oknum tak bertanggung jawab ditemukan dan dibongkar oleh Paguyuban Padjajaran Anyar di Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Pemantauan keberadaan makam tersebut dilakukan pada Kamis (22/8/2024) setelah Paguyuban menerima informasi dan keresahan dari masyarakat setempat.
"Kami sangat prihatin dengan temuan ini. Keberadaan makam-makam palsu ini bukan hanya meresahkan masyarakat, tapi juga berpotensi dimanfaatkan untuk praktik-praktik yang menyimpang," ujar Firman Nirwan Boestoemi, Ketua Paguyuban Padjajaran Anyar, kepada detikJabar, Jumat (23/8/2024).
![]() |
Firman menjelaskan bahwa tindakan Paguyuban untuk menyikapi keberadaan makam-makam palsu ini berawal dari banyaknya keluhan warga yang merasa terganggu dengan makam-makam tersebut.
Baca juga: Pasang Badan Bojan Hodak untuk Robi Darwis |
Warga melaporkan bahwa makam-makam ini sengaja dibuat dan dibentuk seperti makam-makam tua, yang membuat mereka khawatir terhadap kemungkinan adanya praktik tidak wajar di balik keberadaan makam-makam tersebut.
"Kami bergerak berdasarkan keresahan yang dirasakan masyarakat. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami sebagai bagian dari komunitas yang peduli terhadap budaya dan kearifan lokal, tadi ada beberapa yang kami hancurkan," jelas Firman.
Puluhan makam palsu tersebut ditemukan tersebar di area yang cukup luas di Desa Citepus. Menurut Firman, makam-makam itu tidak memiliki jenazah atau batu nisan yang jelas, serta letaknya mencurigakan dan tidak lazim.
Paguyuban menduga makam-makam ini sengaja dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan tertentu, seperti praktik perdukunan atau bahkan hal-hal lain yang menyimpang dari norma masyarakat.
WJF 2024 Resmi Dibuka, Bey Targetkan Targetkan 65 ribu Orang Berkunjung
West Java Festival 2024 kembali digelar pada 21 hingga 25 Agustus mendatang. Acara ini digelar dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Jawa Barat Ke-79 tahun, yang jatuh sertiap tanggal 19 Agustus.
West Java Festival 2024 akan digelar di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menargetkan dapat menarik 65 ribu pengunjung.
"Target wisatawan 65 ribu orang akan hadir," ujar Bey Machmudin dalam keterangan tertulis pada Jum'at (23/8/2024).
Dengan target kunjungan sebanyak 65 ribu orang tersebut, diharapkan adanya perputaran uang lebih dari Rp 500 miliar. Target ini berkaca pada penyelenggaraan WJF tahun sebelumnya yang perputaran uangnya mencapai Rp 523 miliar selama tiga hari penyelenggaraan.
Bey Machmudin yakin gelaran WJF 2024 akan mendapatkan perputaran uang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Mengingat WJF tahun ini akan digelar selama lima hari.
"Saya yakin akan lebih besar karena ini event tahunan yang sangat besar," kata Bey.
Mahasiswa Bandung Jadi Korban Bentrok Demo
Unjuk rasa yang dilakukan kelompok mahasiswa di depan gedung DPRD Jabar berakhir ricuh pada Kamis (22/8/2024). Demo penolakan revisi UU Pilkada itu bahkan berujung timbulnya korban yang harus mendapatkan penanganan di rumah sakit.
Informasi yang diperoleh detikJabar, Jumat (23/8/2024), seorang mahasiswa asal Universitas Bale Bandung bernama Andi Andriana terpaksa dilarikan ke RS Hasan Sadikin setelah bentrokan tersebut. Dia dilaporkan mengalami luka parah pada bagian mata kirinya hingga harus mendapatkan tindakan medis.
"Ya benar, korban itu dari mahasiswa Unibba. Dia dibawa ke RSHS semalam," kata Presiden Mahasiswa Universitas Islam Bandung (Unisba) M Ramdan saat dikonfirmasi detikJabar via sambungan telepon.
![]() |
Ramdan mendapatkan informasi ini dari jejaringnya yang juga mengikuti demo di DPRD Jabar. Berdasarkan informasi terakhir kata dia, mahasiswa Prodi Ilmu Pemerintahan Unibba ini sudah dipulangkan.
"Dari informasi yang saya dapatkan, jadi korban itu terkena lemparan dan ditambah terkena gas air mata. Tapi katanya sekarang sudah pulang setelah mengalami luka serius di matanya, kang," ucap Ramdan.
Teror Mistis 'Kuda Gonjreng' di Ciamis
Warga Dusun Bangbayang Kidul, Desa Bangbayang, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, dibuat resah dengan teror kemunculan kuda gonjreng sejak sebulan terakhir. Sosok tersebut konon merupakan makhluk gaib yang menyerupai kuda jadi-jadian (kajajaden).
Pemerintah Desa Bangbayang pun telah mendapat aduan dari warga mengenai teror kuda gonjreng tersebut. Warga khawatir, sosok tersebut merupakan makhluk gaib yang meminta tumbal. Mengingat sejak kemunculannya itu tidak ada warga yang merasa kehilangan uang atau barang.
Cerita mengenai penampakan kuda gonjreng tersebut dibenarkan Kepala Desa Bangbayang Asep Riky Darmawan. Bahkan Asep pun mengalaminya sendiri.
"Jadi penampakan itu warga di sini menyebutnya kuda gonjreng. Awalnya ada laporan itu 4 bulan kebelakang, ada warga yang melihat penampakan dan mendengar suara tapak kuda pada malam Jumat dini hari. Tapi sebulan ini sering muncul, yang laporan lebih dari 10 warga," ujar Asep kepada detikJabar, Jumat (23/8/2024).
Asep pun bercerita yang ia alami beberapa hari lalu, ketika tidur tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki kuda di pinggir rumahnya diiringi suara lonceng. Seketika Asep pun terbangun dan akan keluar karena penasaran dengan suara tersebut sama dengan apa yang dilaporkan warga.
"Pertamanya saya tidak percaya, tapi ternyata saya alami sendiri. Logikanya saya sangka itu anjing atau kucing pakai lonceng. Tapi suara hentakannya seperti kaki kuda atau delman. Pas mau keluar, ditahan sama istri saya, tadinya mau saya rekam," ungkapnya.
(sya/yum)