Wiwin Pekerja Migran Asal Garut di Irak Alami Kekerasan Lagi

Kabupaten Garut

Wiwin Pekerja Migran Asal Garut di Irak Alami Kekerasan Lagi

Hakim Ghani - detikJabar
Jumat, 23 Agu 2024 15:30 WIB
Dani menunjukkan foto Wiwin, PMI Garut yang disiksa di Erbil, Irak.
Dani menunjukkan foto Wiwin, PMI Garut yang disiksa di Erbil, Irak. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Wiwin (36), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Irak, kembali mengalami kekerasan. Wiwin mengaku dipukul hingga ditampar majikan wanitanya di sana.

Hal tersebut dibenarkan Dani Isyam (44), suami Wiwin, saat bercerita kepada detikJabar di rumahnya, Kampung Famili, Tarogong Kaler, Garut, Jumat (23/8/2024) pagi.

Dani mengatakan, dirinya terakhir berkabar dengan Wiwin pada tanggal 14 Agustus lalu. Saat itu, Wiwin bercerita dirinya terus mengalami kekerasan yang dilakukan oleh majikannya di Kota Erbil, Irak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dipukul tiga kali di bagian dada, kemudian ditampar 3 kali juga tapi cuman kena satu kali karena mengelak. Disiksa sama majikannya yang perempuan," ungkap Dani.

Dani mengatakan, saat ini komunikasinya dengan sang istri, terkendala. Sebab, ponsel milik Wiwin disita majikan, gara-gara terus berkomunikasi dengannya.

ADVERTISEMENT

"Jadi sekarang hanya diizinkan dua minggu sekali untuk komunikasi, pakai HP majikan," katanya.

Terakhir kali berucap kepada Dani, Wiwin kembali mengaku ingin segera pulang. Sebab, dirinya mengaku tidak tahun terus menjadi korban kekerasan di sana.

"Karena istri saya juga meninggalkan dua anak di sini. Sekarang diurus saya, saya tidak bisa kerja," ucap Dani.

Dani sendiri menerima informasi dari Wiwin jika banyak warga Indonesia yang bekerja di sana. Ada lebih dari 20 orang pekerja asal Indonesia.

"Kebanyakan katanya dari Lombok, karena agen ini ngakunya orang Lombok," pungkas Dani.

Terkendala Administrasi

Pemulangan Wiwin dari Kota Erbil, Irak ini sekarang sedang diurus oleh pemerintah. Pemkab Garut sudah bersurat ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jabar agar Wiwin segera diproses pemulangannya.

Menurut Anggota Komisi V DPRD Jabar Enjang Tedi yang menangani kasus Wiwin ini, pemulangan Wiwin sekarang sedang menunggu proses administrasi.

"Jadi Wiwin ini merupakan warga Paseh, Bandung. Tapi sudah lama menetap di Garut ikut dengan suaminya," ungkap Enjang kepada detikJabar.

Enjang mengatakan, Wiwin diketahui berstatus sebagai suami siri dari Dani. Hal tersebut menjadi kendala, karena pernikahan keduanya tidak tercatat di negara.

Saat ini, kata Enjang, Dani harus melengkapi administrasi, berbentuk surat pernyataan dari keluarga Wiwin, yang menyatakan Wiwin menikah dengan Dani, untuk melengkapi dokumentasinya.

"Kasus Wiwin ini juga sudah dibahas di DPRD Jabar dan menjadi salah satu pandangan dari Fraksi PAN saat rapat paripurna kemarin," pungkas Enjang.

Sekadar diketahui, Wiwin sendiri berangkat dari Garut untuk bekerja di Timur Tengah sebagai ART pada bulan Mei 2024 lalu, melalui sebuah agen pemberangkatan di daerah Majalaya, Kab. Bandung.

Semula, Wiwin dijanjikan untuk bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun, janji agen ini, hanya bohong belaka. Wiwin hanya singgah di Dubai selama tiga hari, kemudian diterbangkan ke Turki untuk singgah di sana selama seminggu.

Wiwin kemudian diterbangkan ke Kota Erbil, Irak, dan bekerja di sana sebagai ART. Di Erbil, Wiwin tiga kali ganti majikan. Di seluruh majikannya, dia mengalami tindakan kekerasan.

Mulai dari ditendang, dipukul, hingga dilempar botol kaca. Kasus ini terungkap setelah teman Wiwin, yang bekerja di sana juga melaporkannya ke Dani via WhatsApp bulan Juli lalu.

(orb/orb)


Hide Ads