Uher Suherman, Kepala Desa Sukaluyu menarik kembali surat pengunduran diri dan batal mengundurkan diri dari jabatannya. Uher berdalih dirinya terpaksa menandatangani surat tersebut lantaran berada di bawah tekanan massa aksi yang berjumlah ratusan orang.
"Saya dengan resmi bersama kuasa hukum, saya mencabut surat pengunduran diri yang sempat ditandatangani saat aksi unjuk rasa di kantor desa," kata Uher Suherman, Kamis (22/8/2024).
Dia menegaskan jika penandatanganan tersebut dilakukan secara terpaksa dan berada dalam tekanan dari pengunjuk rasa yang dinilai dirinya bukan sepenuhnya warga Desa Sukaluyu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktu itu saya dalam tekanan pendemo, juga ada ancaman dan menghindari tindakan anarkis. Makanya saya cabut kembali surat tersebut," ucapnya.
Kuasa Hukum Kades Sukaluyu, Oden Muharam mengatakan cara untuk melengserkan Kades Sukaluyu lewat aksi unjukrasa menjadi sebuah preseden buruk.
"Kan harus jelas mengundurkan diri itu karena apa, bukan hanya dengan aksi unjuk rasa lalu menekan kades menandatangani surat pengunduran diri," kata dia.
Bahkan Oden menyebut jika tindakan tersebut menjadi ancaman untuk kades lain di Cianjur, dimana tuduhan dan dugaan tidak jelas yang bersifat hoax bisa berujung pada tuntutan mundur tanpa mekanisme hukum.
"Negara kita adalah negara hukum rule of law Rule by law, artinya hukum harus menjadi panduan hidup bagi semua elemen masyarakat , semua masyarakat harus taat terhadap hukum. Hukum harus menjadi panglima dalam menyelesaikan semua masalah yg ada dalam lingkungan masyarakat. Hukum tidak boleh kalah dengan otot otot yg besar, hukum tidak boleh takut dengan tekanan masa , semua itu ada aturannya di negara kita ini," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Ratusan warga geruduk Kantor Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur, Senin (19/8). Massa menuntut kepala desa mundur dari jabatannya, sebab sejumlah kebijakannya dinilai erat dengan kepentingan pribadi.
Massa awalnya melakukan aksi damai dengan menyuarakan tuntutannya di depan kantor Desa Sukaluyu pada Senin siang. Namun di tengah aksi, massa berusaha merangsek masuk.
Aksi dorong antara massa yang berusaha menjebol gerbang desa dengan aparat kepolisian yang menahan massa agar tetap berada di luar pun terjadi. Namun banyaknya massa membuat gerbang akhirnya berhasil dijebol dan mereka masuk ke dalam Kantor Desa Sukaluyu.
Derasnya desakan masyarakat pun membuat Kepala Desa Sukaluyu Uher Suherman memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
(dir/dir)