Puluhan pelajar kelas V SDN Ciaripin, Kampung Ciaripin, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di aula serbaguna milik sekolah. Pasalnya, ruang kelas mereka rusak parah.
Kondisi ini dirasakan kurang menyenangkan oleh Rivaldi, siswa kelas V, yang terpaksa belajar di lantai tanpa alas dengan posisi tengkurap. Seperti dilihat detikJabar, sesekali ia bangkit melentingkan pinggangnya karena rasa pegal yang mendera.
"Kelas rusak, jadi sementara belajar di sini. Sejak naik ke kelas V, makanya belajarnya di lantai, enggak ada kursi dan meja, makanya tengkurap," lirih Rivaldi kepada detikJabar, Rabu (21/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamatan detikJabar, tidak ada yang tersisa di ruang kelas V. Seluruh bagian rusak parah, atap berlubang, hingga kayu-kayu penyangga jendela dan pintu yang lapuk, sebagian karena usia, lainnya lagi karena terkena air hujan yang terjun bebas mengguyur bangunan ruang kelas tersebut.
"Kadang pegal, capek ke pinggang dan leher juga. Kalau inginnya ruang kelas bisa diperbaiki lagi, inginnya belajar normal lagi," lirih dia. Rivaldi beringsut, ia mencari tepian undakan bangunan dan meletakkan buku pelajaran di tempat itu. "Biar enggak pegal," celetuknya.
Senada juga diungkapkan oleh Nastia, teman sekelas Rivaldi. Ia ingin tidak hanya ruang kelas, tapi juga alat pendukung belajar seperti meja dan kursi baru. "Semua meja dan kursi juga rusak, harapannya ruang kelas diperbaiki, meja dan kursi juga baru," tuturnya polos.
![]() |
Pantauan detikJabar, tidak hanya ruang kelas V, sejumlah bangunan di sekolah tersebut terlihat sudah rusak. Ruangan perpustakaan dan bangunan toilet sekolah juga terlihat tidak layak pakai. Meja-kursi sekolah juga dibiarkan bertumpuk di salah satu sudut ruangan.
"Kami sudah pesan meja dan kursi, nanti akan saya lihat dulu apakah bangku itu layak digunakan di kelas atau tidak karena masalahnya, kaca dan pintu di ruang kelas tidak ada. Saya khawatir bukan karena dicuri, tapi lebih karena kondisinya yang tidak aman kalaupun dipaksakan disimpan di ruang kelas. Kemungkinan besar saya akan tempatkan di musala seadanya untuk menampung 16 setel kursi," beber Ismat, Kepsek SDN Ciaripin.
Tidak hanya itu, Ismat juga mengaku sudah mengajukan permohonan perbaikan, tidak hanya ruang kelas yang rusak, tapi juga bangunan lain yang mengalami kondisi serupa.
"Pertama, saya mengajukan ruang kelas, kemudian WC umum untuk anak-anak, perpustakaan, dan laboratorium. Saya tidak tahu apakah itu termasuk dalam APBD, tapi prioritas saya adalah ruang kelas, agar anak-anak tidak terlantar seperti ini," pungkasnya.
Diberitakan, puluhan siswa kelas V di SDN Ciaripin, Kampung Ciaripin, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, terpaksa belajar di lantai aula serbaguna akibat ruang kelas mereka yang rusak parah. Selain di aula, sebagian siswa juga belajar di musala.
Pantauan detikJabar, para siswa terlihat melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai aula yang berbentuk panggung di halaman sekolah mereka. Adi Suryanto, guru sekolah tersebut, mengatakan kondisi kerusakan ruang kelas V sudah terjadi sekitar satu tahun lalu dan semakin memburuk dalam beberapa bulan terakhir.
(sya/iqk)