Seorang pemain egrang terjatuh dari ketinggian 4 meter usai tertabrak petugas Satpol PP yang tengah membawa warga pingsan saat Helaran Budaya Cianjur, Minggu (18/8/2024). Akibatnya pemain egrang tersebut mengalami luka-luka setelah membentur aspal dan pagar pembatas.
Awalnya empat orang pemain egrang yang mewakili kesenian dari Kecamatan Mande bejalan di tengah kerumunan penonton mulai dari Pasirhayam hingga ke Jalan Siliwangi yang menjadi titik akhir karnaval.
Namun saat hendak melakukan atraksi di depan panggung kehormatan, tiba-tiba seorang petugas berseragam Satpol PP berlari seraya menggendong perempuan berbaju kuning yang diduga pingsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Petugas Satpol PP yang berlari di tengah rombongan peserta pawai tiba-tiba menabrak dan menghantam pemain egrang hingga terjatuh menghantam aspal dan pagar pembatas dari besi. Namun disaat kepanikan lantaran pemain egrang jatuh dari ketinggian, petugas tersebut tetap melanjutkan berlari seraya menggendong penonton yang diduga pingsan.
"Betul tadi terjatuh, karena egrang yang saya gunakan didorong sangat kencang. Kalau pelan tidak mungkin saya sampai terjatuh, karena sudah terbiasa. Setelah menabrak saya, dia (petugas Satpol PP) meneruskan berlari," ujar Hardiansyah (30) pemain egrang.
Menurutnya setelah terjatuh, beberapa petugas medis langsung menolong dan berusaha mengevakuasi.
"Tadi ada dari petugas medis, tapi setelah beberapa saat saya coba berjalan lagi. Egrangnya dilepas karena sudah tidak kuat kalau tetap pakai egrang," kata dia.
Hardiansyah mengaku kerap berpartisipasi dalam momen Helaran Budaya Cianjur. Latihan terus menerus membuat dia dan timnya sudah piawai memainkan egrang.
"Setiap Helaran Budaya selalu ikut partisipasi. Bahkan gerakan ekstrem juga dilakukan. tapi karena latihannya sering, tidak pernah sampai terjatuh. Kalau tadi karena ada yang dorong. Namun tidak sampai luka parah, masih aman," pungkasnya.
Sekadar diketahui, Pemerintah kabupaten Cianjur menggelar Helaran Budaya menyambut Hari jadi ke 347 Cianjur dan HUT ke 79 RI.
Kesenian lokal mulai dari egrang, gamelan sunda, dan kesenian lainnya ditampilkan. Tidak ketinggalan kendaraan hias yang dipadukan dengan produk pangan lokal juga dipertontonkan pada masyarakat Cianjur.
Namun dari banyaknya rangkaian dan kesenian yang dimunculkan, 'Kuda Kosong' tetap menjadi magnet utama dari pawai tersebut.
(dir/dir)