Festival Panahan Tradisional turut menyemarakkan rangkaian peringatan Hari Jadi ke-526 Kuningan, Minggu (18/8/2024). Bertempat di Stadion Mashud Wisnusaputra Kuningan, sebanyak 153 pemanah dari berbagai daerah ambil bagian dalam lomba.
Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat yang hadir membuka kejuaraan panahan tradisional berkesempatan menjajal permainan ketangkasan tersebut. Sempat gagal melesatkan satu anak panah, Iip kemudian mencoba kembali dan akhirnya anak panah menancap di lingkaran biru papan target.
"Tadi sempet 'ngaderegdeg' (tangan bergetar), tapi setelah mencoba sekali malah ingin lagi dan lagi. Ternyata bermain panahan seru juga," ujar Iip usai melesatkan sekitar lima anak panah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iip mengatakan, Festival Panahan Tradisional menjadi bagian dari rangkaian kegiatan parayaan Hari Jadi Kuningan ke-526 yang akan diperingati tanggal 1 September mendatang. Menurutnya, permainan ketangkasan panahan ini merupakan salah satu budaya kearifan lokal yang sudah ada sejak dulu dan keberadaannya harus dijaga dan dilestarikan.
"Panahan tradisional merupakan salah satu kearifan lokal yang harus terus dimunculkan dan kita banggakan, sehingga perlu upaya-upaya untuk terus melestarikan dan menjadikan panahan tradisional ini sebagai identitas dan kebanggaan Kabupaten Kuningan. Sekaligus menjadi ajang pencarian bibit-bibit unggul yang kemudian bisa jadi atlet kebanggaan daerah," ungkap Iip.
Sementara itu Ketua Federasi Seni Panahan Tradisional Indonesia (FESPATI) Kuningan Asep Ramdani selaku Ketua Panitia Panahan Tradisional mengatakan, ada lima kategori lomba panahan yang digelar yakni kategori SD dengan jarak tembak 10 meter, SMP dan SMA jarak tembak 20 meter dan kategori umum jarak 40 meter. Asep pun membagikan tips untuk bisa memanah dengan tepat, di antaranya dalam hal kuncian jempol dan kekuatan tenaga menarik tali busur.
"Ada beberapa teknik panahan tradisional yang harus dikuasai atlet, terutama dalam hal kuncian jempol dan kekuatan tarikan, dan tak lupa konsentrasi membidik target harus fokus. Jika sudah jago memanah di darat, maka dia bisa naik kelas memanah sambil berkuda. Ini sesuai dengan sunnah Rasul, kegiatan panahan ini selain menjadi ajang silaturahmi juga kita bisa menjalankan sunnah Rasul agar kita dapat pahala," ujar Asep.
(sud/sud)