Mereka yang Tewas Digigit Ular di Jabar: Pedangdut-Pawang

Mereka yang Tewas Digigit Ular di Jabar: Pedangdut-Pawang

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 18 Agu 2024 08:30 WIB
Angry king cobra in attack position
Ilustrasi kobra (Getty Images/iStockphoto/DikkyOesin)
Bandung -

Kasus kematian akibat seekor ular seringkali terjadi. Di Jawa Barat, beberapa peristiwa yang menimbulkan korban jiwa akibat gigitan ular berbisa sempat menghebohkan publik beberapa tahun ke belakang.

Pada 3 April 2016 silam, pedangdut asal Karawang meninggal dunia setelah dipatuk ular King Kobra. Pedangdut bernama Irmawaty alias Irma itu digigit ular saat sedang beraksi di atas panggung.

Irma memang dikenal sering tampil dengan menari bersama ular di atas panggung. Namun biasanya, Irma selalu menggunakan ular tak beracun saat pentas. Sialnya, saat manggung, Irma harus menari dengan ular King Kobra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat mentas sekitar pukul 21.00 WIB, Irma tak sengaja menginjak ekor King Kobra. Ular berbisa tinggi itu langsung menggigit kaki Irma. "Kata orang-orang digigitnya lama di bagian paha kanan. Eneng digigit king cobra sampai 30 menit," kata Encum ibu kandung Irma, Selasa (5/4/2016).

Orang-orang saat itu sempat mencoba mengobati Irma, namun kondisinya semakin parah hingga Irma dibawa ke rumah sakit. Sayangnya nyawa Irma tidak terselamatkan dan meninggal dunia.

ADVERTISEMENT
Kisah Tragis Tewas Dipatuk King Cobra: Irma Bule, Aril sampai PawangKisah Tragis Tewas Dipatuk King Cobra: Irma Bule, Aril sampai Pawang Foto: Wikimedia Commons

Kemudian pada tahun 2023, seorang pawang ular di Kabupaten Sumedang bernama Rosandi Maulana (63) meninggal dunia karena King Kobra. Rosandi meninggal saat mentas memeriahkan HUT ke-78 RI di Desa Bantarmara, Kecamatan Cisarua, Sumedang, Jumat (18/8/2023).

"Almarhum (Rosandi) dinyatakan meninggal dunia sekitar jam 00.00 malam kurang," kata Ketua Paguyuban Seni Cisarua, Andrian Saputra (29), di TPU tempat Rosandi dimakamkan, Sabtu (19/8/2023).

Pawang yang biasa disebut Bah Kobra itu digigit pada bagian kaki. Setelah digigit, dia langsung dibawa ke puskesmas. Diketahui, King Kobra yang mengigit Rosandi punya panjang 3,5 meter dan baru ditangkap dari alam.

Terbaru, seorang bocah perempuan berusia 3,5 tahun tewas setelah digigit ular weling. Balita itu digigit ular saat tidur di rumahnya di Jalan Ciaul Pasir, Kampung Subangkulon, Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Minggu (12/5/2024).

Animal Rescue Damkar Kota Sukabumi, Edi menambahkan, ular bercorak hitam putih itu ditemukan berada di sela-sela kasur lantai dan dinding. Menurutnya, korban sempat mengeluh sakit di bagian kaki, perut hingga muntah-muntah.

"Kronologinya masuk ke dalam rumah itu di dekat kasur springbed jadi tanpa alas nempel ke lantai langsung. Posisi ada jarak 10 sentimeter si kaki bocah korban masuk ke sela. Dia kena inject di jempol, kaki kiri yang kena," kata Edi.

Berdasarkan keterangan keluarga, usai digigit ular, sang anak menangis diiringi keluhan nyeri di bagian kaki, perut dan muntah. Sempat mendapat perawatan di rumah sakit, namun, nyawa korban tak dapat diselamatkan.

"Di rumah sakit ditangani, ada masuk infusan dan oksigen jeda beberapa jam kemudian baru meninggal," ujarnya.

Jenis Ular Berbisa di Indonesia

Dalam Buku Pedoman Penanganan Hewan Berbisa dan Tumbuhan terbitan Kementerian Kesehatan RI tahun 2023, dijelaskan identifikasi ular berbisa mematikan yang mudah dijumpai di Indonesia.

Berikut daftarnya:

1. Kobra Jawa (Naja sputarix)

Ular kobra jawa yang ditangkap di Nglipar, Gunungkidul.Ular kobra jawa yang ditangkap di Nglipar, Gunungkidul. Foto: dok. Liyan/Warga Kalurahan Katongan

Ular ini termasuk ke dalam suku Elapidae dengan nama lokal ular kobra, ular sendok, ular dumung. Secara fisik, ular ini berukuran sedang, panjangnya bisa mencapai 1.5 meter.

Jika marah, ular ini menunjukkan perilaku yang khas, yakni mengembangkan tudungnya dan mampu menyemprotkan bisa.

2. Kobra Sumatera (Naja sumatrana)

Ilustrasi ular kobraIlustrasi ular kobra Foto: Unsplash/Nivedh P

Ular kobra ini masuk ke dalam suku Elapidae. Di daerah, ular ini punya nama lokal, sering disebut ular biludak (Padang), ular tedang naja (Kalimantan), ular hentipeh pura (Dayak).

Secara fisik, ular ini berukuran sedang, panjangnya bisa mencapai 1.2 meter, umumnya berwarna hitam mengkilap. Beberapa variasi warna juga terdapat dalam jenis ini, di mana warna coklat terang di beberapa habitat sawit.

3. Weling (Bungarus candidus)

Ilustrasi ular welingIlustrasi ular weling Foto: Lamn Thai National Park

Masih dalam suku Elapidae, ular Weling berukuran sedang, panjangnya bisa mencapai 1.5 meter, berwarna belang hitam dan putih yang mencolok, dengan perut berwarna putih.

Ular ini aktif di malam hari (nocturnal) dan pada saat siang hari sangat tenang, tetapi akan agresif jika terancam. Weling hidup di area persawahan, ladang, dekat perairan dan sekitar pemukiman.

Daftar Ular Berbahaya Lainnya >>> Selanjutnya

4. Ular Tanah (Calloselesma rhodostoma)

Ular Tanah atau Oray Taneuh, masuk ke dalam suku Viperidae. Di Banten, ular tanah disebut Oray Gibuk, di Sunda pada umumnya disebut Oray Lemah dan di Jawa Timur disebut Bandotan Bendor.

Ular ini berperawakan pendek buntet, ukuran sedang panjangnya bisa mencapai 70-80 centimeter, punggungnya berwarna coklat mudan tua, terdapat pola segitiga berseling di kanan dan kiri tubuhnya.

Ular ini berperilaku menyamar dengan warna daun kering, berdiam di tempat yang sama dalam periode waktu yang lama. Biasanya, Oray Gibuk hidup di area persawahan, ladang, hutan sekunder, pinggiran hutan, perkebunan sawit jika di Kalimantan.

5. Viper-Pohon Barat (Trimeresurus albolabris)

Ular ini disebut Oray Hejo, oleh orang Sunda atau Truno Bamban di Jawa. Viper-Pohon Barat masuk ke dalam suku Crotalidae. Ular ini berperawakan buntet, ukuran sedang panjangnya bisa mencapai 50 cm.

Ular ini berperilaku menyamar dengan warna hijaunya daun, berdiam di tempat yang sama dalam periode waktu yang lama.

6. Viper-Russel Siam (Daboia siamensis)

Ular ini masuk ke dalam suku Viperidae. Nama lokalnya, Bandotan puspo (Jawa). Pola warna berubah bulatan coklat tua/abu-abu tua yang teratur di seluruh permukaan tubuh, yang terbagi menjadi tiga jajaran, dimana bagian tengah memiliki pola bulatan yang lebih besar.

Panjang dewasa ular ini bisa mencapai 150 cm. Ular ini berperilaku menyamar dengan warna bebatuan, tanah dan serasah. Pada betina dewasa, jenis ini mampu menghasilkan anakan 20-60 ekor.

7. Death-Adder Papua (Acanthophis Laevis)

Death Adder SnakeDeath Adder Snake Foto: (iStock)

Ular ini masuk ke dalam suku Elapidae. Sering disebut Dead Adder. Ular ini berperawakan buntet, kepala berbentuk segitiga dengan sisik-sisik berlunas di seluruh tubuhnya, kecuali sisik kepala bagian atas. Sisi atas mata (supra ocular) mengalami modifikasi menjadi menonjol menyerupai tanduk.

Warna badan berpola tipis, dengan dasar abu abu kecoklatan. Pola warna bulatan hitam berjejer sepanjang bagian lateral tubuh. Pola warna belang tipis berwarna coklat muda di bagian dorsal tubuh. Terdapat pola warna bulatan hitam di bagian tempora.

Halaman 2 dari 2
(bba/yum)


Hide Ads