Tato menjadi sebuah tren seni melukis dengan media bagian tubuh manusia. Caranya cukup ekstrim, yakni menusuk dan melukai kulit dengan jarum suntik yang sudah diberi cairan kimia, sehingga tak bisa hilang hanya dengan air sabun belaka.
Ada beberapa orang yang sudah terlanjur melakukannya, lalu menyesal. Alasannya beragam, ada yang karena mulai mendalami syariat agama, ada pula yang ingin menghapus memori di dalamnya. Selain itu, ada juga yang merasa malu karena mendapat stigma tertentu hingga sulit dapat pekerjaan.
Di hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79, Komunitas Kajian Majelis Tobat Total (Tato) Indonesia menggelar sejumlah kegiatan amal. Salah satu yang menarik ialah menghapus tato.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komunitas yang bermarkas di Pondok Pesantren Persis 110 Manba'ul Huda, Buahbatu, Kota Bandung itu menggelar konsultasi hapus tato dan hapus tato dengan laser. Selain itu, ada pemeriksaan kesehatan, pijat dan bekam, mural Islami, cukur rambut dan cuci sepatu, hingga pembagian Mushaf Alquran yang semua dilakukan dengan gratis.
"Kegiatan ini event yang mengikuti momentum ya, jadi anak-anak mau buat kegiatan apa sok aja. Hari ini kami buka tato gratis, kalau ada yang mau hapus tato mangga. Kami datang dari kaum termarginalkan, dipandang sebelah mata, tapi intinya kami ikhtiar untuk memperbaiki diri dari masa lalu kami," kata Frengky (33), El Presiden Majelis Tato Indonesia, Sabtu (17/8/2024).
Frengky menyebut, kegiatan tersebut dilaksanakan atas permintaan para anggota. Selain ada kegiatan amal tersebut, ada pula stand up dakwah bersama Ustad King Salman, Ustad Usep Koswara, Ustad Enang, dan Ustad Rosihan Fahmi.
Harapan besar dari agenda ini adalah membuka jalan bagi generasi yang ingin berubah. Pesantren ini terbuka pada setiap permasalahan, khususnya masyarakat yang sering dipandang sebelah mata atau termarjinalkan, sekaligus ajang silaturahmi antar komunitas di hari kemerdekaan Bangsa Indonesia.
"Insyaallah kami akan buat lagi agenda serupa, tapi sementara ini bukan event tahunan. Kami hanya mengambil momentum, jadi disebutnya volume 1 supaya ke depan ada agenda positif lainnya," kata Dude (42), Staf Ahli Presiden Majelis Tato Indonesia.
Kegiatan ini menurut Frengky dan Dude, menjadi bentuk apresisasi sekaligus penyemangat bagi generasi-generasi yang memiliki keinginan untuk berubah tanpa paksaan alias datang dari keinginan diri sendiri. Event ini berkolaborasi juga dengan Yayasan Manba'ul Huda Al Islamy, komunitas motor Royal Enfield (Reborn Indonesia), dan komunitas lainnya.
Ruang kelas Yayasan Manba'ul Huda Al Islamy pun dirombak sedemikian rupa menjadi ruang hapus tato, ruang cukur, dan pemeriksaan kesehatan. Sekitar pukul 10.00 WIB, mulai berdatangan sejumlah orang yang ingin menghapus tatonya.
Salah satunya ialah Nina (24), warga Cileunyi yang datang untuk menghapus tato dan diantar oleh suaminya. Nina mengaku punya tato kecil di pergelangan tangan kirinya. Ia memutuskan ingin menghapus tato itu karena menyesal.
"Ke sini mau hapus tato, karena pingin bersih aja. Tato saya cuma kecil satu, di tangan ini. Sebetulnya waktu itu mau tato karena lihat motifnya aja jadi pengen, nggak ada memorinya. Sekarang ya sudah nggak mau," ceritanya.
Selain Nina, ada pula salah satu anggota organisasi yang dulu lebih dikenal sebagai geng motor, Brigez. Ialah Kiki (40), pria asal Ciwastra yang sudah mulai mendalami ilmu agama.
Ia memutuskan untuk menghapus tatonya, sebab ingin meninggal dalam keadaan tubuh yang bersih seperti saat dilahirkan. Kiki sempat mengenang masa mudanya dulu, yang menorehkan tinta tato pada kedua lengannya.
"Saya punya empat tato, satu tatonya dulu kira-kira Rp500 ribu. Hari ini saya mau hapus satu dulu, tapi saya punya niat mau bersihin semuanya. Biar bersih," ucap Kiki.
"Saya dulu tato karena mau aja sih, pengaruh pergaulan supaya gaya-gayaan, pengen keren. Sekarang saya hapus, karena mengikuti ajaran agama. Sok dihapus, sakit nggak papa. Kita dilahirkan Allah bersih, ya pulang pun kalau bisa bersih," sambung dia.
Kiki pun berpesan bagi orang-orang yang punya niatan mentato tubuh, agar tidak melakukannya. Kata dia, ada banyak efek selain larangan agama yakni seperti adanya stigma negatif dari masyarakat hingga keluarga merasa malu.
Hal ini juga diakui oleh Rizky (30), pria asal Cipamokolan. Ia datang dengan penampilan yang cukup unik sebab seluruh bagian tubuh yang terlihat, dipenuhi oleh tato. Tak cuma bagian leher, dada, hingga kedua tangan, tapi juga wajahnya.
"Ini tato tulisannya 'Freedom' (kebebasan) di bawah bibir, terus ada tato nama saya di atas dua alis. Saya juga gambar air mata di deket mata saya," ucap Rizky.
"Saya udah lama punya tato ini sekitar sepuluh tahun, terus tiga tahun berturut itu saya langsung tato full pokoknya. Ya saya waktu itu karena pergaulan sih. Sekarang mau bersihin karena terlalu menonjol kelihatan, terus juga susah dapat kerjaan," sambungnya.
Proses Menghapus Tato
Sebelum ditato, mereka diberi pengetahuan tentang tato dan prosedurnya oleh Tatto Artist, Kent dan Olla Manello. Mereka juga sedikit diberi kajian oleh Kent yang mulai mendalami ilmu agama.
Olla Manelo menjadi eksekutor dalam proses hapus tato. Ia menjelaskan bahwa sebelum dihapus, akan dilihat dulu kondisi tatonya apakah sulit dihapus atau tidak. Selain itu juga harus dilihat mental pemilik tato apakah siap tatonya dihapus atau tidak.
"Saya lihat dulu tatonya itu dalam enggak, terus yang bisa dihapus di sini yang kurang lebih 10 centimeter dan warnanya harus hitam. Karena kalau berwarna dan tatonya besar, itu prosesnya agak rumit," ucap dia.
"Terus dilihat mentalnya, betul siap untuk hapus tato? Karena jangan sampai nggak siap terus dia malah nanti mau ditato lagi. Terus kayak tato, kalau sudah niat mau ditato ya nggak akan terasa sakit, kalau memang niat mau hapus juga nggak akan terlalu sakit. Ya ngilu ada lah," sambungnya.
Proses penghapusan tato dimulai dari analisa tato, kemudian dibersihkan dan diberi krim anestesi. Krim bius lokal itu kemudian ditutup rapat menggunakan sebuah plastik khusus.
Setelah menunggu selama 45 menit, laser removal tato dieksekusi. Kiki menjadi orang pertama yang dihapus tatonya, dia pun mengaduh kesakitan.
Menurut Olla, setelah tato dihapus, rasanya tak akan terlalu sakit. Nanti akan diberi krim untuk melindungi kulit. Setelahnya, kulit tidak boleh kena air selama tiga hari.
"Itu supaya nanti tidak ada bekas luka bakar seperti gelembung, jadi jangan sampai kena air selama tiga hari. Nah tato itu tudak bisa langsung hilang, bisa butuh 4-6 kali laser. Proses laser juga nggak boleh bersamaan, harus sebulan sekali," pesannya.
Setelah menghapus tato, Kiki, Nina, dan Rizky mendapat Al-quran gratis hadiah dari Majelis Tato Indonesia. Hal ini menjadi simbol untuk memulai jiwa dan kehidupan yang lebih baik.
(aau/mso)