KDRT Anak-Istri, Armor Toreador Disebut Alami Gangguan Kepribadian

KDRT Anak-Istri, Armor Toreador Disebut Alami Gangguan Kepribadian

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 15 Agu 2024 13:00 WIB
Armor Toreador ditetapkan sebagai tersangka kasus KDRT terhadap istrinya, Cut Intan Nabila.
Armor Toreador ditetapkan sebagai tersangka kasus KDRT terhadap istrinya, Cut Intan Nabila. (Solihin/detikcom)
Bandung -

Cut Intan Nabila, selebgram sekaligus mantan atlet anggar nasional menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan suaminya sendiri Armor Toreador.

Psikiater RSIA Limijati Kota Bandung dr Elvine Gunawan mengatakan, jika dilihat dari video yang beredar dan perlakuan sadis Armor terhadap istri dan anaknya, Elvine sebut jika Armor alami gangguan kepribadian.

"Itu memang sakit ya, sebenarnya ada yang perlu dilihat, seperti depresi atau dia punya halusinasi yang alami gangguan jiwa berat atau memang dia adalah seseorang dengan gangguan kepribadian yang sering lakukan kekerasan," kata Elvine kepada detikJabar, Kamis (15/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elvine mengungkapkan, ciri gangguan kejiwaan yang melakukan kekerasan di antaranya adalah personality disorder, kemudian kepribadian anti sosial atau keberanian untuk menentang aturan dan punya emosional labil atau kepribadian ganda.

"Itu adalah faktor-faktor yang menjadikan orang-orang menjadi agresif atau pada gangguan jiwa seperti yang memiliki sikap agresivitas," ungkapnya.

ADVERTISEMENT
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro (kiri) didampingi  Asisten Deputi Pelayanan Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus Kementerian PPPA Atwirlany Ritonga (kanan) menginterograsi tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penganiayaan dan kekerasan anak berinisial ATG (tengah) saat konferensi pers di Polres Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/8/2024). Polres Bogor bersama Kementerian PPPA menghadirkan ATG yang diduga melakukan KDRT terhadap istrinya berinisial CIN yang juga selebgram dan mantan atlet anggar serta kekerasan terhadap anak sehingga dia dijerat pasal kekerasan fisik dalam rumah tangga, penganiayaan dan kekerasan terhadap anak dengan ancaman hukuman 19 tahun penjara. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym.Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro (kiri) didampingi Asisten Deputi Pelayanan Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus Kementerian PPPA Atwirlany Ritonga (kanan) menginterograsi tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), penganiayaan dan kekerasan anak berinisial ATG (tengah) saat konferensi pers di Polres Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/8/2024). Polres Bogor bersama Kementerian PPPA menghadirkan ATG yang diduga melakukan KDRT terhadap istrinya berinisial CIN yang juga selebgram dan mantan atlet anggar serta kekerasan terhadap anak sehingga dia dijerat pasal kekerasan fisik dalam rumah tangga, penganiayaan dan kekerasan terhadap anak dengan ancaman hukuman 19 tahun penjara. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/nym. Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA

Elvine menyebut, perilaku kekerasan yang dilakukan bisa juga ditimbulkan karena faktor lain seperti pengaruh zat-zat terlarang hingga narkoba.

"Riwayat kekerasan keluarga sebelumnya yang penuh kekerasan sehingga dia punya potret kekerasan. Pergaulan tidak signifikan, karena ini terjadi di belakang rumah. Paling banyak adalah masalah mental emosional," jelasnya.

Nonton Porno Bisa Ganggu Kepribadian

Dalam kasus ini, Armor tega menyiksa istrinya karena ketahuan menonton video porno dan hal tersebut dapat memicu seseorang alami gangguan kepribadian akibat kebiasaan menyaksikan video porno.

"Dia juga ada riwayat nonton pornografi ya, kita lihat apakah dia memiliki ciri adiktif enggak, karena itu bisa meningkatkan agresivitas dan kontrol impuls lebih buruk," paparnya.

Disinggung Armor juga tak tega sakiti anaknya, Elvine sebut hal itu juga bisa saja terjadi.

"Kalau udah ada mental emosional, ada gangguan adiksi, sudah ada masalah penyalahgunaan zat itu bukan hal aneh karena kontrol impulsnya sudah dengan buruk dan dia tak bisa kontrol dirinya sendiri dalam menghadapi momen-momen yang membutuhkan kompetensi emosional, dia lebih agresif dan tunjukkan kekerasan, dia lakukan itu untuk tunjukkan adiksi dan ancaman terhadap istrinya," paparnya.

Selain itu, apa yang dilakukan Armor menunjukkan pada perilaku ingin mendominasi dalam keluarganya. Jika istrinya tak nurut, maka dia tak segan sakiti orang yang disayangi sang istri, yakni salah satunya anaknya.

"Kalau istrinya tak patuh dia akan sakiti orang yang disayangi," tuturnya.

Selain itu, mengapa Cut Intan Nabila baru berani angkat bicara terkait kasus kekerasan yang dialaminya, karena alami stockholm syndrome, di mana dia merasa kasihan kepada orang yang disayanginya meskipun melakukan kekerasan. Tapi ketika korban sudah terlalu lama alami kekerasan dan sudah mengarah pada anak, maka dia pun berani angkat bicara untuk mengakhiri penyiksaan yang dilakukan oleh suaminya.

"Ada periode stockholm syndrome, jadi dia merasa kasihan (pada suaminya), mungkin karena sudah kena anaknya (jadi berani umumkan ke publik jadi korban KDRT)," tambahnya.

Elvine juga berpesan kepada para istri yang alami kekerasan dari suaminya, untuk segera laporkan kejadian tersebut baik dibawa berobat atau dibawa ke jalur hukum.

"Istri yang dapat kekerasan segera cari pertolongan, dibawa ke skiater, dalam relasinya ada kekerasan bisa minta bantuan ke skiater, psikolog dan LBH untuk dapat pendampingan hukum dan psikis untuk isu kekerasan ini," pungkasnya.

(wip/yum)


Hide Ads