Rombongan Banser-Kiai Diserang OTK Saat Mau Hadiri Pengajian

Rombongan Banser-Kiai Diserang OTK Saat Mau Hadiri Pengajian

Irvan Maulana - detikJabar
Selasa, 13 Agu 2024 17:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi penganiayaan (Dok.Detikcom)
Karawang -

Sejumlah anggota Barisan Ansor Serba Guna (Banser) yang tengah mengawal Kiai Nahdatul Ulama (NU) diserang di Karawang, berasal dari Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Rombongan itu berencana menghadiri undangan pengajian di salah satu Pondok Pesantren di Karawang, pada Minggu (11/8/2024) malam.

Ketua GP Ansor Karawang, Ahmad Syahid mengatakan, pihaknya telah meminta Polres Karawang untuk mengusut tuntas terkait dengan pengeroyokan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya itu Minggu malam kemarin, mereka datang ke Karawang untuk memenuhi undangan acara pengajian di Ponpes Al-Baghdadi Rengasdengklok," ujar Syahid saat dihubungi detikJabar, Selasa (13/8/2024).

Mengenai kronologis dijelaskan Syahid, awalnya rombongan tersebut diarahkan menuju titik kumpul Ponpes Manbaul Ulum di sekitar lokasi acara pengajian, namun pada saat menuju lokasi rombongan yang tengah mengawal mobil kiai itu diserang.

ADVERTISEMENT

"Ceritanya saat itu rombongan datang awalnya diarahkan dulu ke titik kumpul di Ponpes Manbaul Ulum, pada saat sedang jalan mengawal mobil yang ditumpangi kiai, tiba-tiba rombongan diadang massa," kata dia.

Massa yang menghadang rombongan kiai itu, bertindak anarkis, hingga menghantam kaca mobil yang ditumpangi, termasuk memukuli beberapa anggota Banser yang saat itu tengah mengawal.

Sementara itu, Ketua PCNU Karawang Deden Permana mengatakan, pihaknya merasa prihatin atas peristiwa tersebut, apa lagi yang menjadi korban adalah warga Bekasi yang sedang bertamu.

"Kami sangat prihatin atas pengeroyokan yang dilakukan kelompok bar-bar ini, mereka mempersekusi beberapa kiai dan Banser, apa lagi yang dihakimi malam kemarin adalah warga Nahdliyin yang sedang bertamu," kata Deden, saat dihubungi detikJabar.

Pihaknya selaku Ketua PCNU juga meminta agar pihak kepolisian segera bertindak cepat dan tegas, sebab selain menyangkut penyelesaian masalah, hal ini juga mencegah benturan kembali terjadi.

"Saya meminta kepada Kapolres Karawang untuk segera menindaklanjuti kasus kekerasan ini atas nama apapun itu, karena ini juga mencegah benturan lain terjadi. Kalau tidak segera, saya akan melapor ke Polda Jabar dan Kapolri," imbuhnya.

Hingga kini, Dede maupun Syahid, mengaku belum mengetahui kelompok mana yang melakukan pengeroyokan tersebut, begitupun dengan motif dari pengeroyokan tersebut.

"Ini (kelompok dan motif) nanti harusnya yah, untuk kelompok mana saja kami belum tahu, apa lagi motifnya. Ini jadi tugas polisi untuk mengungkap itu," pungkasnya.

Saat dikonfirmasi detikJabar, Kapolres Karawang AKBP Edward belum dapat memberikan informasi terkait kejadian ini.

"Biarkan kami bekerja dulu, nanti ada waktunya kami info perkembangan," ujar Edward.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads