Komitmen Kota Bandung Gelar Pilkada Serentak dengan Aman dan Damai

Komitmen Kota Bandung Gelar Pilkada Serentak dengan Aman dan Damai

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 12 Agu 2024 12:30 WIB
Deklarasi damai Pilkada serentak 2024 di Kota Bandung
Deklarasi damai Pilkada serentak 2024 di Kota Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Pelaksanaan Pilkada serentak 2024 yang akan memilih pasangan Gubernur, Bupati dan Wali Kota tinggal 107 hari lagi. Pemerintah Kota Bandung berkomitmen menggelar Pilkada dengan aman dan damai.

Untuk mendukung hal itu, Pemkot Bandung menggelar deklarasi damai Pilkada serentak yang diikuti seluruh lapisan masyarakat, partai politik hingga aparat penegak hukum.

"Ini sebuah komitmen bahwa kota bandung 107 hari ke depan akan menyelenggarakan Pilkada serentak. Tentunya kita harus juga berkaca pada penyelenggaraan Pemilu kemarin, kita bisa menyelenggarakan secara damai dan kondusif," ucap Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono usai deklarasi di salah satu hotel di Kota Bandung, Senin (12/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bambang menyebut, masyarakat dan pemerintah harus berkolaborasi untuk meminimalisir potensi-potensi yang dapat membuat konflik dalam pelaksanaan Pilkada serentak nanti.

Menurutnya, di Kota Bandung terdapat beberapa potensi kerawanan yang dapat mengganggu pelaksanaan Pilkada, salah satunya adalah berita bohong atau hoaks.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya mengajak kepada semua mari kita jaga kondusifitas, kita minimalisir potensi-potensi yang mungkin terjadi yang tidak kita inginkan. Potensinya misalkan berita hoaks dengan media-media sosial sekarang ini kan bisa menjadi salah satu faktor pemicu ya," ujarnya.

23 Persen DPT Kota Bandung Pemilih Pemula

Bambang juga mengungkapkan, ada 23 persen pemilih pemula dari DPT di Kota Bandung yang mencapai 1.896.389 orang. Jumlah itu bahkan bisa saja bertambah sebelum hari pemilihan pada 27 November 2024 mendatang.

Bambang menginginkan, pendataan pemilih pemula dilakukan sebaik mungkin. Jika tidak, hal itu berpotensi menimbulkan polemik di kemudian hari.

"Kita sudah bisa memproyeksikan dari data kependudukan bahwa ada sekitar 23 persen pemilih baru. Ini tentunya harus kita siapkan. Jadi hal-hal yang katakanlah kecil tapi mendasar, jangan sampai menjadi potensi polemik di Kota Bandung," tegasnya.




(bba/dir)


Hide Ads