Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat diprediksi akan berlangsung menarik. Sebab, petahana Ridwan Kamil hampir dipastikan tidak akan maju untuk periode kedua.
Tidak majunya Ridwan Kamil membuat peta politik di Pilgub Jabar semakin sulit diprediksi. Kemungkinan, dalam kontestasi nanti, Pilgub Jabar akan diikuti oleh 3 poros kekuatan.
Pengamat Politik Universitas Padjajaran Firman Manan mengungkapkan poros kekuatan yang saat ini sudah terlihat sangat solid di Pilgub Jabar adalah Koalisi Indonesia Maju (KIM).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu terjadi setelah KIM yang di dalamnya ada Gerindra, Golkar hingga PAN memutuskan mengusung Dedi Mulyadi sebagai calon gubernur. Setelah mengusung Dedi, Bima Arya yang sebelumnya telah deklarasi maju di Pilgub Jabar menyatakan mundur.
"Setelah Bima Arya menyatakan mundur, saya pikir sejauh ini KIM sudah solid untuk membangun poros di Jabar," ucap Firman Manan, Minggu (10/8/2024).
Di luar KIM, ada kemungkinan munculnya koalisi dari poros kekuatan PKS dan PDIP. PKS dikabarkan sedang membangun kekuatan bersama PKB dan PPP. Bahkan poster pasangan Haru Suandharu (Ketua PKS Jabar) dan Acep Adang (calon wakil gubernur dari PKB) sudah muncul ke permukaan.
Sementara PDIP, sudah sejak lama diketahui ingin mendorong Ono Surono maju di Pilgub Jabar. Sehingga Firman Manan menyebut, Pilgub Jabar kemungkinan akan memiliki 3 poros kekuatan. "PDIP poros sendiri dan PKS membangun poros sendiri, sehingga jadi ada tiga poros koalisi," tegasnya.
Terkait poros kekuatan yang dibangun PDIP, menurut Firman partai pemenang Pemilu 2024 itu akan membangun komunikasi dengan Partai NasDem dengan Ilham Akbar Habibie sebagai sosoknya.
"Bisa saja kan PDIP dengan Nasdem dan itu mencukupi, PDIP 17 kursi dan Nasdem 8 kursi. Melihat dari perolehan itu, bisa saja Ono Surono sebagai calon Gubernur dengan Ilham Akbar Habibie sebagai wakil Gubernur, saya pikir masih terbuka, dua partai ini memiliki kedekatan," ungkap Firman.
"Kalau secara kedekatan, jauh lebih mudah PDIP berkoalisi dengan Nasdem, dibandingkan PDIP-PKS. Kalau itu terjadi kemungkinan bakal ada 3 poros, KIM, PKS-PKB-PPP lalu ada PDIP dan NasDem," lanjutnya.
(bba/iqk)