Sepakbola Tarkam di Cianjur Ricuh, 2 Kelompok Pendukung Bentrok

Sepakbola Tarkam di Cianjur Ricuh, 2 Kelompok Pendukung Bentrok

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 12 Agu 2024 09:30 WIB
Potongan video sepakbola tarkam di Cianjur ricuh
Potongan video sepakbola tarkam di Cianjur ricuh (Foto: Istimewa)
Cianjur -

Dua kelompok suporter terlibat bentrok saat Turnamen sepak bola antar kampung (Tarkam) di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber, Cianjur. Akibatnya satu orang mengalami luka parah di bagian kepala akibat dibacok supporter tim lawan.

Berdasarkan video berdurasi 1 menit yang tersebar di media sosial, tampak pemain hingga kelompok supporter dari kedua tim awalnya terlibat cekcok. Tidak lama kemudian mereka saling baku hantam hingga beberapa di antaranya tersungkur ke tanah. Warga lain yang berusaha melerai pun kesulitan lantaran banyaknya massa yang terlibat bentrokan.

Kapolsek Cibeber AKP Tio mengatakan bentrokan tersebut terjadi ketika pertandingan turnamen sepakbola Tarkam menjelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus di Desa Cibaregbeg, Kecamatan Cibeber. Pertandingan tersebut berlangsung pada Jumat (10/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadiannya sore, saat babak semifinal antara kesebelasan Tim Kampung Cikole dengan tim Kampung Tugu," kata dia, Minggu (11/8/2024).

Menurutnya bentrokan tersebut terjadi lantaran kekecewaan terhadap keputusan wasit yang dinilai tidak adil. "Pemicunya karena ada ketidakpuasan dengan keputusan wasit," kata dia.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan akibat bentrokan tersebut salah seorang supporter dari Kampung Cikole mengalami luka parah di bagian kepala usai dibacok supporter dari tim lawannya.

"Ada satu orang yang luka parah, dibacok menggunakan senjata tajam jenis golok. Tapi sudah ditangani oleh petugas medis," kata dia.

Pelaku pembacokan, lanjut Tio, saat ini sudah diamankan di Mapolsek Cibeber untuk dimintai keterangan lebih lanjut. DIketahui jika pelaku merupakan seorang petani yang kerap membawa golok untuk berkebun.

"Pelaku pembacokan berinisial E (61) sudah kami amankan. Dari pengakuannya golok itu memang sehari-hari dibawa untuk ke kebun. Bukan disiapkan apabila terjadi bentrokan. Tapi kami kami periksa lebih lanjut pelakunya," kata dia.

Tio menambahkan usai insiden bentrokan tersebut, turnamen sepakbola antar kampung itu dihentikan.

"Kami sudah komunikasi dengan kepala desa dan panitia, turnamennya disetop. Tidak ada lagi pertandingan lanjutan meskipun sudah masuk babak semi final," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads