Kericuhan terjadi pada pertandingan bola voli antardesa yang digelar di Kantor Kecamatan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang. Keputusan wasit menjadi pemicu terjadinya kericuhan.
Menurut Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono, pertandingan tersebut merupakan pertandingan antardesa yang berada di Kecamatan Jatinunggal. Saat itu, tengah mempertandingkan antara Desa Pawenang melawan Desa Cimanintin yang berlangsung pada Kamis (8/8) sore kemarin.
"Jadi ada pertandingan voli antardesa di Kecamatan Jatinunggal kemudian memang ada bersitegang antara kedua belah pihak melawan antardesa ini kemudian terjadi kericuhan," ujar Joko kepada detikJabar di Mapolres Sumedang, Jumat (9/8/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Joko, dalam kericuhan tersebut petugas keamanan dari Polsek Jatinunggal terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan ke udara guna melerai kericuhan yang semakin menyebar. "Kericuhan semakin menyebar dan melibatkan banyak orang ada anggota kita yang kebetulan di situ memberikan tembakan peringatan," katanya.
Dijelaskan Joko, penyebab kericuhan diakibatkan salah satu peserta dari Desa Pawenang yang tidak terima akan keputusan wasit dalam pertandingan. Sehingga, lanjut Joko, kubu lain yakni dari Desa Cimanintin ikut terpancing sehingga kericuhan pun tak bisa dihindarkan.
"Penyebabnya karena salah satu pihak yang main ini merasa tidak puas dengan keputusan wasit kemudian protes dan dari pihak sebelah lainnya terjadi dorong-dorongan dan ricuh," ucapnya.
Usai ricuh, kata Joko, kegiatan pertandingan bola voli yang masuk babak semifinal itu terpaksa dihentikan hingga saat ini. Yang pasti, menurutnya pihak panitia pun juga tidak melakukan koordinasi bersama petugas keamanan untuk menggelar pertandingan.
"Untuk kegiatan tersebut kami hentikan karena memang dari awal tidak memberitahu kalau ada keramaian. Bukan ilegal tapi memang ada kewajiban memberitahu petugas dan untuk menghindari hal-hal seperti yang sudah terjadi ini," ungkapnya.
Joko mengungkap, pertandingan voli di wilayah Jatinunggal itu merupakan salah satu rangkaian untuk memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia. Joko juga menegaskan akibat kericuhan itu tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka.
"Pertandingan untuk peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI. Allhamdulilah tidak ada korban jiwa tidak ada yang luka tidak ada kerugian harta benda juga hanya memang rusuh agar tidak meluas dilakukan tindakan sudah dilakukan langkah-langkah kepada semua pihak," bebernya.
Dengan terjadinya kericuhan dalam agenda rangkaian HUT ke-79 RI itu, Joko juga mengimbau bahwa seluruh pihak agar memberitahu kepada petugas keamanan jika akan menggelar acara keramaian guna dapat petugas yang berjaga.
"Buat yang lain sebetulnya lomba-lomba merupakan hal yang positif itu merupakan saluran untuk menyalurkan prestasi hobi namun kami sarankan untuk memberitahu pihak kepolisian dalam rangka penanganan surat izinnya agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga jalannya pertandingan bisa berjalan kondusif," pungkasnya.
(sud/sud)