Cerita ibu dan anak asal Ukraina berinisial SB dan BS (7) alias di Kocong, menyita perhatian warganet belakangan ini. Berdasarkan kamus BASAbali Wiki, kata 'kocong' memiliki dua arti. Pertama, kocong berarti anak anjing. Kedua, artinya panggilan untuk anak laki-laki.
Si Kocong menjadi viral karena tingkahnya menggemaskan khas anak-anak. Ia kerap berkeliaran di jalanan Ubud hanya memakai celana pendek saja. Sesekali, ia terlihat bermain sendirian di kafe dan kerap tak didampingi ibunya.
Dikutip dari detikBali, sejauh ini, belum ada laporan dari warga terkait dampak negatif yang ditimbulkan oleh Si Kocong. Usut punya usut, ternyata Si Kocong dan ibunya tinggal di rumah warga Ubud di Gianyar, Bali. Mereka kehabisan uang untuk kembali ke negaranya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain ditampung, kebutuhan Si Kocong dan ibunya dipenuhi oleh warga setempat yang baik hati. Salah satu warga Ubud yang menampung Kocong dan ibunya adalah Gusti Made Ratnawati. Pemilik homestay di Tebasaya, Ubud, itu menjelaskan Kocong kerap bermain layaknya anak zaman dulu yang belum mengenal gawai.
"Jalan kaki jauh, main pasir, anaknya polos sekali dan apa adanya," kenang Ratnawati, Senin (5/8/2024). Kocong menjadi penghibur warga setempat karena tingkahnya yang polos.
Baca juga: Aroma Persib di Tubuh PSKC Cimahi |
Belakangan pihak imigrasi mendeportasi SB dan si Kocong. Alasannya, izin tinggal mereka telah kedaluwarsa. Mereka overstay di Bali selama 191 hari.
Ratnawati menerangkan ia sempat menengok Kocong saat dia ditahan oleh imigrasi. Perempuan itu membawakan bocah Ukraina itu baju dan makanan.
SB enggan menjawab mengapa dia tidak memperpanjang izin tinggalnya. Dia hanya mengaku suka tinggal di Bali. "Indonesia memang bagus, tapi Bali ada di hati kami," kata ibu Kocong tersebut.
![]() |
Dengan semua hal yang dialami, SB tidak kecewa. Menurutnya, Indonesia, khususnya Bali, menjadi rumah kedua.
Kocong dan ibunya akhirnya dipulangkan ke Ukraina dari Bali dengan penerbangan dari Bandara Internasional Ngurah Rai, Kamis (8/8/2024), pukul 10.00 Wita.
"Bagi kami orang Ukraina, hanya ada cinta dan persahabatan untuk Indonesia," imbuh SB.
Kepala Imigrasi Denpasar Ridha Sah Putra mengatakan SB dan Kocong terpaksa ditampung warga setempat karena kehabisan uang selama tinggal di Bali. Sementara, ayah anak itu berada di Norwegia.
"Dia (SB) mengaku kehabisan uang dan tidak ada itikad baik untuk memperpanjang visanya," kata Ridha.
Artikel ini telah tayang di detikBali. Baca selengkapnya di sini.
(yum/yum)