Kandang di Cianjur Terbakar, 8 Ribu Ayam Terpanggang

Kandang di Cianjur Terbakar, 8 Ribu Ayam Terpanggang

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 09 Agu 2024 07:56 WIB
ilustrasi api, ilustrasi kebakaran
Ilustrasi api. (Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova)
Cianjur -

Kandang ayam di Kampung Ciwaru, Desa Hegarmanah, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, ludes terbabar pada Jumat (9/8/2024) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Akibatnya, sekitar 8.000 ayam tewas usai terpanggang kobaran api.

Kepala kandang Ahmad Munawar, mengatakan awalnya salah seorang penjaga kandang melaporkan jika listrik di kandang mati. Namun tidak lama setelah dirinya tiba ke kandang, penjaga tersebut memberi tahu ada api di salah satu kandang..

"Saya kebetulan lagi di mess, terus ada yang kabarin saya dari kandang bahwa terjadi mati listrik dan saya pun langsung ke lokasi. Baru saja saya sampai di pabrik, ada pegawai lain yang berteriak meminta tolong saat melihat api yang begitu besar membakar kandang," kata Ahmad, Jumat (9/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kandang yang terbuat dari bahan mudah terbakar membuat kobaran api cepat membesar dan menghanguskan seluruh bagian kandang. "Tidak lama setelah terlihat ada yang kebakaran, api terus membesar dan melalap seluruh kandang," ucapnya.

Akibatnya, lanjut Ahmad, 8.000 ayam tewas terpanggang kobaran api. Padahal ribuan ayam tersebut statusnya day old chick (DOC) atau baru berusia hitungan hari.

ADVERTISEMENT

"Usianya baru empat hari, dikirim ke kandang masih proses pembesaran. Semuanya tewas terpanggang api," tuturnya.

Anggota Damkar Mako Cianjur, Yusef Yuswandi mengungkapkan setelah mendapatkan laporan adanya kebakaran, pihaknya langsung menerjunkan tiga unit mobil pemadam dan 26 personel untuk memadamkan api.

"Enam orang petugas damkar dari Cianjur, lima orang dari Ciranjang dan dibantu dengan relawan pemadam kebakaran sekitar 15 orang," tuturnya.

Dia menjelaskan api baru berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian. Besarnya api karena banyaknya bahan mudah terbakar, ditambah sumber air yang minim membuat pemadaman memakan waktu cukup lama.

"Api padam sekitar pukul 02.12 WIB. Kendalanya akibat minimnya sumber air saat kemarau, membuat stok air sedikit," ungkap Yusef.

Menurut dia, dari hasil penyelidikan sementara kebakaran diduga dipicu alat pemanas yang terletak di kandang. "Dugaan karena hawa panas dari alat merembet dan memicu api. Kemudian merembet ke seluruh bangunan kandang, karena kalau kandang anak ayam biasanya memang menggunakan alat penghangat," jelasnya.

"Untuk korban manusia tidak ada, semua berhasil selamat. Tapi kebakaran menghanguskan kandang beserta ayam di dalamnya," pungkasnya.

(orb/orb)


Hide Ads