Kabar politik dari Pilgub Jabar kembali menghangat. Kini, gugur sudah satu nama yang digadang-gadang punya potensi kuat untuk memperebutkan kursi Jabar 1.
Dilansir detikNews, Bima Arya, mantan Wali Kota Bogor dua periode itu memutuskan untuk mundur teratur dari kontes Pilgub Jabar. Secara terbuka, Bima menegaskan untuk mendukung penuh keputusan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang ikuti kesepakatan Koalisi Indonesia Maju (KIM) soal Pilgub Jawa Barat (Jabar).
Bima yang sempat deklarasi maju di Pilgub Jabar, kini berbalik mendukung Dedi Mulyadi jadi bakal calon Gubernur yang diusung KIM. Apa yang membuat Ketua DPP PAN ini berubah haluan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu sejak awal saya sudah sampaikan, bahwa apabila partai memerintahkan bergerak, maka kita bergerak. Apabila partai memerintahkan kita maju, kita akan maju. Tapi manakala partai meminta untuk tidak melanjutkan, maka saya akan sami'na wa atho'na. Saya akan dengar, saya akan ikuti, dan taati keputusan dari pimpinan partai," kata Bima Arya saat menggelar jumpa pers di kediamannya, Rabu (7/8/2024).
"Karena itu saya sampaikan, pada saat ini bahwa insyaallah saya mendukung penuh keputusan dari pimpinan Partai Amanat Nasional untuk berada dalam barisan Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendukung penuh pencalonan Kang Dedi Mulyadi, mantan Bupati Purwakarta dua periode, untuk maju menjadi Gubernur Jawa Barat," sambungnya.
Padahal, Bima sempat menggelar deklarasi maju di Pilgub Jabar di Bandung pada 4 Mei 2024 lalu. Ia juga mendapat surat rekomendasi dari DPP PAN pada 7 Juni 2024 dan telah melakukan konsolidasi hingga mencari sosok wakilnya.
Namun memang dalam berbagai kesempatan kala itu, Bima nampak memberi sinyal bahwa ia tak cuma siap jadi calon gubernur, tapi juga siap jadi calon wakil gubernur di Pilgub Jabar 2024.
"Pada tanggal 4 Mei 2024, kami menyampaikan pernyataan, melakukan deklarasi di depan Gedung Sate di Kota Bandung, atas dukungan banyak sekali komunitas relawan warga Bogor dan Jawa Barat untuk maju di Pilgub Jawa Barat," kata Bima.
"Setelah berjuang hampir satu bulan, pada 7 Juni 2024 saya menerima surat rekomendasi dari DPP PAN, yang menugaskan saya untuk melakukan konsolidasi struktur partai se-Jawa Barat. Membangun komunikasi dengan semua partai di Jawa Barat, dan mengajak untuk memilih pasangan di Pilgub Jawa Barat," sambungnya.
Sekedar mengingat kembali, putra Brigjen Toni Sugiarto ini datang dari dunia akademisi dan sempat jadi dosen di beberapa Universitas ternama. Ia juga sempat jadi Pemimpin Redaksi Majalah Rakyat Merdeka dan Komisaris Charta Politika Indonesia.
Kenyang dengan pengalamannya menjadi pengamat politik, Bima berhasil terpilih jadi Wali Kota Bogor pada tahun 2014. Bahkan terpilih kembali pada periode selanjutnya. Hal ini yang membuat namanya cukup banyak digadang-gadang maju Pilgub Jabar.
Meski batal maju jadi calon Gubernur, Bima mengaku tetap ingin berkontribusi untuk masyarakat. Ia akan membangun organisasi kemanusiaan bersama relawan dan pendukungnya.
"Insyaallah ikhtiar untuk menjadi berarti tidak akan pernah berhenti. Saya bersama-sama dengan jejaring relawan se-Jawa Barat, para pendukung, akan membentuk organisasi kemanusiaan, yang akan fokus kepada isu-isu sosial, kemasyarakatan, pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan," kata Bima.
Baca juga: Rumah 3 Lantai di Bandung Tiba-tiba Ambruk |
"Banyak ruang yang masih luput dari sentuhan pemerintah dan insyaallah kita akan bergerak, memperkuat langkah-langkah pemerintah yang masih belum maksimal dan penuh dengan keterbatasan," sambungnya.
Bima kini legowo. Ia memutuskan batal maju di Pilgub Jabar, usai partai-partai dalam KIM menyepakati penunjukan Dedi Mulyadi sebagai calon Gubernur Jabar. Dalam kesepakatan tersebut, bahkan disebut pasangan untuk Dedi Mulyadì berasal dari Partai Golkar.
"Dengan siapapun Kang Dedi berpasangan, insyaallah kita tetap akan mendukung. Saat ini berdasarkan informasi, Kang Dedi akan berpasangan dengan kader dari Partai Golkar. Ya tentu kita mendukung itu, dan saya akan sampaikan kepada semua perangkat partai di Jawa Barat, untuk ikut mendukung penuh keputusan partai tadi," kata Bima.
(aau/iqk)