Gigitan Hewan Buas yang Tewaskan 8 Kambing di Sukabumi

Gigitan Hewan Buas yang Tewaskan 8 Kambing di Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Minggu, 04 Agu 2024 15:30 WIB
Kades Cikarae Thoyyibah (Kaus Kuning) Memeriksa kandang kambing milik warga
Kades Cikarae Thoyyibah (Kaus Kuning) Memeriksa kandang kambing milik warga (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Delapan kambing milik warga di Cikarae Thoyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi ditemukan mati. Kabarnya kambing-kambing itu dimangsa macan tutul.

Dalam video yang viral, terlihat kambing-kambing itu dibiarkan tergeletak di tanah. Kondisi kepala kambing nyaris putus.

"Delapan ekor kambing di Kampung Leuweng Datar dimakan macan tutul, lagi dieksekusi," suara pria yang diduga perekam video seperti dilihat detikJabar, Minggu (4/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kades Cikarae Thoyyibah Saepulrohmat membenarkan, kabar itu. Menurutnya kambing peliharaan warga itu dimangsa pada Sabtu (3/8/2024) dini hari. Sebab, pemilik sempat melihat kambing peliharaannya tepat sekitar pukul 00.00 WIB, sampai akhirnya pada pagi hari kambing-kambing miliknya ditemukan sudah mati.

"Kronologinya, yang punya kandang sekitar jam 00.00 WIB, survey ke sini kambing masih ada dalam keadaan utuh. Pagi 05.30 WIB beliau ke sini untuk melihat sekaligus memberi pakan kambing tersebut, begitu melihat dari 10 ekor di dalam kandang, 8 ekor sudah tergeletak di bawah dalam keadaan mati," kata Saepulrohmat.

ADVERTISEMENT

Menurut Saepulrohmat, dua kambing yang tersisa meskipun dalam keadaan hidup, terdapat luka bekas gigitan di bagian lehernya.

"Di leher kambing yang masih hidup ada bekas gigitan di leher, yang dieksekusi hewan buas itu yang dibawa ke bawah, hasil survey dan lihat ke lapangan, kambing itu dimakan macan tutul," ujarnya.

"Di lokasi ini ada banyak barang bukti, bekas gigitan dan bekas (jejak kaki) macan tutul di tanah," sambungnya.

Saepulrohmat berharap, ada penanganan segera terkait kemunculan hewan itu ke dekat permukiman warga. Ia khawatir, hewan itu menyerang warga.

"Kami dari pemerintahan desa berharap penanganan untuk menghindari konflik antara warga dan hewan tersebut. Kami khawatir hewan itu menyerang warga masyarakat kami," tutupnya.




(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads