Penemuan dua kerangka ibu dan anak di rumahnya di Kompleks Tanimulya, RT 10/15, Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, menyimpan tanda tanya besar.
Kematian Iguh Indah Hayati dan Elia Imanuel Putra hingga akhirnya menjadi kerangka dianggap aneh lantaran tetangga dan pengurus RT sama sekali tak mengetahui jika keduanya ada di rumah tersebut tanpa pernah dicek keberadaannya.
Terungkapnya keberadaan dua kerangka di atas kasur di rumah itu berawal dari kedatangan suami Indah dan ayah dari Elia yakni MT. Saat itu, MT hendak mengambil sesuatu di rumah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi suaminya itu datang pertama di bulan Februari 2024, ke saya izin mau membuka gembok rumahnya. Anehnya ya kenapa harus izin ke saya karena itu kan rumah dia," kata Bambang Daryanto, ketua RT 10 saat ditemui, Kamis (1/8/2024).
Setelah itu, di bulan Juli tepat saat kedua kerangka ditemukan suami Indah datang lagi. Ia lagi-lagi minta izin pada warga dan pengurus RT untuk membuka gembok pagar rumah tersebut.
"Sampai akhirnya ya ketahuannya ya waktu suaminya (MT) itu datang lagi ke saya izin untuk membuka gembok rumah. Akhirnya didampingi warga untuk membuka gembok rumah," kata Bambang.
Sementara soal Indah dan Elia, Bambang mengatakan ibu dan anak itu berpamitan pada tahun 2019 lalu. Setelah itu keberadaannya tak diketahui lantaran tak ada laporan lagi setelahnya.
"Jadi di tahun 2019 itu dia ini pernah pamit untuk kerja di tempat lain, bilangnya mau kerja ke Sumedang. Sebelumnya kerja di sini di katering," kata Bambang.
Setelah berpamitan itu, tak ada lagi komunikasi yang terjalin antara Indah dengan warga dan pengurus RT setempat. Pun Bambang yang juga sudah tak lagi mengecek keberadaan keduanya secara berkala.
"Dari situ enggak tahu karena kan enggak komunikasi. Saya sempat lihat rumahnya kosong. Makanya dari situ kita anggap di rumahnya sudah tidak ada siapa-siapa," kata Bambang.
(dir/dir)