Sempat Terbengkalai, RSUD Sindangbarang Akhirnya Beroperasi

Sempat Terbengkalai, RSUD Sindangbarang Akhirnya Beroperasi

Ikbal Selamet - detikJabar
Rabu, 31 Jul 2024 11:14 WIB
RSUD Sindangbarang resmi beroperasi
RSUD Sindangbarang resmi beroperasi (Foto: Ikbal Slamet/detikJabar).
Cianjur -

Setelah beberapa tahun terbengkalai, RSUD Sindangbarang akhirnya resmi beroperasi. Dibukanya layanan kesehatan di pesisir selatan Cianjur itu ditargetkan meningkatkan indeks kesehatan warga dan menjadi fasilitas penunjang mempercepat pemekaran Cianjur selatan sebagai daerah otonomi baru.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Yusman Faisal mengungkapkan, setelah sempat terkendala berbagai administrasi, akhirnya RSUD Sindangbarang mendapatkan izin operasional dan sudah bisa beroperasi.

"Hari ini resmi beroperasi, mulai semua pelayanan di RSUD Sindangbarang," ujar dia, Rabu (31/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya dengan resminya RSUD Sindangbarang, Cianjur total memiliki empat rumah sakit umum milik pemerintah daerah.

"Sebelumnya kami punya tiga rumah sakit, yakni RSUD Sayang dan Cimacan di wilayah utara. Kemudian RSUD Pagelaran dan sekarang ada RSUD Sindangbarang di wilayah selatan," kata dia.

ADVERTISEMENT

Bupati Cianjur Herman Suherman menyatakan, dioperasikannya RSUD Sindangbarang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah selatan.

"Selama ini yang dari selatan harus ke Cianjur kota, terdekat ke Pagelaran. Makanya untuk mempermudah akses kesehatan yang lengkap, kami percepat pengoperasian RSUD Sindangbarang. Jadi warga pesisir tidak perlu lagi jauh ke Cianjur kota ataupun Pagelaran," kata dia.

Menurut dia, dengan adanya pelayanan kesehatan tersebut diharapkan indeks kesehatan masyarakat di wilayah selatan bisa meningkat. "Tujuan utamanya meningkatkan indeks kesehatan masyarakat," kata dia.

Selain itu, lanjut Herman, Pemkab juga mempercepat pembangunan fasilitas untuk menunjang pemekaran Cianjur selatan.

"Salah satu syarat pembentukan daerah otonomi baru kan tidak hanya kantor pemerintahan, tetapi juga adanya rumah sakit. Makanya ini juga jadi langkah percepatan Cianjur selatan menjadi daerah otonomi baru," kata dia.

Direktur RSUD Sindangbarang Linda Lindiawati mengatakan, RSUD Sindangbarang berstatus rumah sakit kelas D dengan total 56 tempat tidur rawat inap.

"Selain ruang rawat inap, kita juga sudah ada pelayanan poli umum, anak dan penyakit dalam. Total tenaga kesehatan ada 53 orang, dengan 3 dokter umum dan dokter spesialis," kata dia.

Menurut dia, dalam waktu dekat pihaknya akan merekrut beberapa dokter spesialis dan membuka layanan spesialis lain. "Dalam waktu dengan ada dokter bedah dan anastesi," kata dia.

Dia menambahkan RSUD Sindangbarang juga tengah memproses kerjasama dengan BPJS Kesehatan. Namun untuk sementara, pihaknya akan menggratiskan biaya bagi warga tidak mampu.

"BPJS masih berproses. Tapi ada kebijakan khusus bagi warga tidak mampu digratiskan biayanya. Tinggal membawa identitas warga Cianjur dan ada keterangan tidak mampu," kata dia.

Sebelumnya, Rumah Sakit Sindangbarang, Cianjur. terbengkalai selama lebih dari 6 tahun usai dibangun. Padahal, bangunan megah rumah sakit itu menghabiskan anggaran hingga sekitar Rp 30 miliar dan digadang-gadang akan menjadi rumah sakit herbal.




(mso/mso)


Hide Ads