Detikers, kamu tentu sudah familiar jika mendengar atau membaca kata macan tutul. Namun bagaimana dengan macan tutul stroberi?
Mayoritas dari kamu mungkin sangat jarang mendengarnya atau bahkan baru pertama kali. Seperti apa sih wujudnya? Mengapa disebut macan tutul stroberi? Simak ulasan lengkapnya, yuk!
Dikutip dari detikInet, macan tutul stroberi ini pertama kalinya terpantau ada di sebuah suaka margasatwa di Tanzania. Kehadiran hewan langka ini bikin bahagia pihak suaka margasatwa tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Macan tutul stroberi sebenarnya adalah macan tutul sejati (Panthera pardus) dan bukan spesies yang terpisah. Mereka memiliki mutasi genetik langka. Hal ini tampak pada bintik hitam dan fitur wajah. Alih-alih memudarkan atau menghilangkan warna hitam sepenuhnya, macan tutul stroberi menghasilkan rona merah muda atau emas yang langka.
Dikutip dari IFL Science, belum lama ini, sebelumnya para peneliti menyebut penyebab kelainan ini terkait dengan produksi pigmen merah yang berlebihan akibat eritrisme. Kini, ilmuwan menemukan bahwa penyebab bulu berwarna stroberi mungkin lebih erat kaitannya dengan albinisme.
Albinisme adalah kondisi genetik yang menyebabkan individu berkulit putih karena kadar yang sangat rendah atau tidak adanya sama sekali pigmen melanin di dalam kulit.
Macan tutul stroberi dalam jumlah yang lebih banyak sebelumnya telah dilaporkan ada di Afrika Selatan. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang macan tutul stroberi dan menilai seberapa sering mereka muncul di alam liar, tim ilmuwan memasang 319 stasiun kamera jebak berpasangan di seluruh ekosistem Nyerere-Selous di Tanzania selatan.
![]() |
Kamera-kamera tersebut menangkap lebih dari 4.000 gambar macan tutul, yang dapat diidentifikasi oleh tim sebagai 373 individu unik. Namun hanya satu dari 373 macan tutul ini yang ternyata memiliki warna stroberi.
Dibandingkan dengan macan tutul biasa, macan tutul betina memiliki bintik-bintik yang lebih terang dengan sedikit warna hitam di sekitar mulutnya, di telapak kakinya, dan bagian belakang telinga.
Namun, tim mempertimbangkan kemungkinan bahwa macan tutul betina tersebut bukanlah macan tutul stroberi sejati dan bahwa warnanya merupakan bagian dari gradasi warna alami.
Teori ini memerlukan pengujian genetik lebih lanjut untuk mengonfirmasinya. Peneliti menuliskan, warna tersebut dapat memberikan manfaat bagi macan tutul, misalnya berbaur lebih baik dengan lanskap.
Ada dua teori alternatif tentang bagaimana mutasi genetik muncul di Cagar Alam Selous. Salah satu kemungkinan adalah bahwa macan tutul stroberi dari Afrika Selatan bagian utara telah menyebarkan sifat tersebut ke populasi di Tanzania. Tapi hal ini tidak mungkin terjadi mengingat jarak yang sangat jauh dan tantangan geografis yang memisahkan keduanya.
Atau, tim menjelaskan, mutasi tersebut dapat menjadi hasil perkawinan sedarah karena perburuan. Ini adalah alasan lain di balik tingginya jumlah macan tutul stroberi yang diamati di Afrika Selatan.
Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Langka! Macan Tutul Stroberi Ditemukan Pertama Kalinya di Tanzania
(rns/orb)