Penjelasan RS Muhammadiyah Bandung yang Tak Lagi Layani Pasien BPJS

Round-up

Penjelasan RS Muhammadiyah Bandung yang Tak Lagi Layani Pasien BPJS

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 30 Jul 2024 07:45 WIB
RS Muhammadiyah Kota Bandung.
RS Muhammadiyah Kota Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar
Bandung -

Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Bandung (RSMB) mengumumkan penghentian sementara layanan bagi pasien BPJS Kesehatan mulai 1 Agustus 2024, kecuali untuk pasien hemodialisis yang akan tetap dilayani hingga 31 Agustus 2024. Pengumuman ini disampaikan melalui akun Instagram resmi RSMB.

"Kami dari manajemen RSMB sedang melakukan perbaikan internal dan skenario pelayanan prima jangka panjang. Kami juga dengan berat hati, Manajemen RSMB bersepakat dengan BPJS Kesehatan untuk sementara waktu menghentikan kerja sama," tulis RSMB di akun Instagramnya, @rs_muhammadiyah_bandung, dikutip detikJabar, Senin (29/7/2024).

Manajemen RSMB menjelaskan keputusan ini diambil untuk fokus pada perbaikan internal dan peningkatan layanan jangka panjang. Mereka menyampaikan permohonan maaf kepada pasien BPJS atas ketidaknyamanan ini. "Atas nama manajemen RSMB, kami sampaikan permohonan maaf karena tidak dapat memberikan layanan bagi pasien BPJS Kesehatan per 1 Agustus 2024, kecuali pasien hemodialisa, masih dilayani hingga 31 Agustus 2024," lanjut keterangan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

RS Muhammadiyah Bandung juga menjelaskan tentang alasannya menyetop pelayanan untuk pasien BPJS. "Ini kesepakatan antara dua belah pihak, Rumah Sakit Muhammadiyah dan BPJS khususnya kota Bandung ya. Memang kita menghentikan kerja sama untuk sementara, istilahnya jadi sudah sepakat kedua belah pihak. Alasannya memang kami harus memperbaiki diri dulu, introspeksi, kami lebih fokus saat ini untuk memperbaiki rumah sakit ini lebih baik lagi, fokus untuk tetap melayani pasien dengan baik," kata Awan Sutiawan selaku Kepala Humas RS Muhammadiyah Kota Bandung saat ditemui di kantornya, Senin (29/7/2024).

Awan menyebut, nantinya pasien yang sudah masuk BPJS ke RS Muhammadiyah Bandung akan diarahkan ke rumah sakit lain supaya tetap bisa mempergunakan BPJS. Ia mengatakan, sejauh ini rujukan akan berlaku ke RS lainnya yang terdaftar dalam BPJS.

ADVERTISEMENT

Soal alasan pemutusan kerja sama tersebut, Awan tidak menjabarkan secara eksplisit. Saat ditanya apakah ada masalah dalam internal rumah sakit, Awan sekilas menjawab memang ada beberapa perbaikan yang akan dilakukan. Namun ia pun juga berharap agar sesegera mungkin kerja sama dengan BPJS Kesehatan akan kembali terjalin.

"Nah ini relatif ya, sementaranya itu sampai kapan. Kalau menurut BPJS sudah baik dan kami memang berusaha lebih baik, ya insyaallah tidak lama gitu ya. (Ada masalah?) Nah itu kan jadi relatif juga, makanya kalau kami intropeksi diri. Kalau menurut BPJS ini yang harus diperbaiki dengan syarat mengakhiri dulu kerja sama ini, monggo, kami perbaiki," tutur Awan.

"Tapi kami tetap menghormati apa yang sudah disepakati bersama. (Tunggakan BPJS?) Tunggakan ke Muhammadiyah itu tidak ada. Insya Allah lancar semuanya," imbuhnya.

Ia mengungkapkan bahwa sosialisasi pada para pasien sudah dilakukan baik secara langsung maupun melalui media sosial RS Muhammadiyah Bandung, sejak Sabtu (27/7) lalu. Ada pun hal-hal yang memberatkan pasien untuk pindah yakni karena sudah terbiasa berobat ke salah satu RS yang terletak di tengah kota Bandung ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, memastikan bahwa layanan kesehatan bagi peserta BPJS akan tetap terjamin dengan pemindahan pasien ke rumah sakit lain yang bekerja sama dengan BPJS.

"Sebanyak 80 persen pasien RS Muhammadiyah, pasien BPJS. Tapi ini tidak menjadi masalah karena pasien-pasiennya bisa dipindahkan ke rumah sakit yang lain," katanya di Balai Kota Bandung, Senin (29/7/2024).

Anhar mengungkapkan bahwa masih terdapat sekitar 2.500 tempat tidur kosong di rumah sakit yang menerima BPJS di Bandung, sehingga pengalihan pasien tidak akan menjadi masalah besar.

"Dengan data tersebut masih terdapat 2.511 tempat tidur yang kosong di rumah sakit yang menerima BPJS. Sehingga kita masih punya cadangan dalam tanda kutip ya tempat tidur yang kosong itu kurang lebih 2500-an tempat tidur," ujarnya.

Dinkes Kota Bandung akan mengarahkan Puskesmas untuk merujuk pasien BPJS ke rumah sakit terdekat dengan domisili mereka, memastikan kelanjutan layanan kesehatan yang memadai. "Kita akan arahkan pasien ke RS terdekat. Prinsipnya yang terdekat. Sekarang Muhammadiyah ditutup, jadi rumah sakit terdekat lainnya akan terbuka," ungkapnya.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads