Kata Warga soal Cairan Hitam di Perairan Batu Penganten Sukabumi

Kata Warga soal Cairan Hitam di Perairan Batu Penganten Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Kamis, 25 Jul 2024 12:36 WIB
Cairan hitam di Pesisir Batu Penganten Sukabumi.
Cairan hitam di Pesisir Batu Penganten Sukabumi. Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar
Sukabumi -

Sejumlah warga pesisir Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi mengaku tidak aneh dengan munculnya cairan misterius berwarna hitam pekat kecokelatan yang mencemari pesisir Batu Penganten.

Mereka menampik jika cairan itu adalah limbah, namun gumpalan-gumpalan itu adalah kotoran laut yang biasanya diiringi dengan kedatangan ubur-ubur yang terbawa hingga ke pesisir pantai.

"Itu bukan limbah, kotoran ini tiap tahun juga ada. Biasanya menjelang mau hujan, perubahan cuaca, dua bulan lagi biasanya hujan," kata Iki Hombing (50), warga pesisir kepada detikJabar, Kamis (25/7/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iki menyebut dalam setahun, gumpalan laut yang dia sebut kotoran laut itu memang kerap muncul. Biasanya kemunculan kotoran itu bertahan hingga satu minggu bahkan terkadang dua bulan.

"Tiap tahun bisa sampai dua bulan paling sebentar seminggu laut kotoran begini, memang berbau amis, airnya yang kotor ini tiap tahun ada saja seperti ini. Ini sudah seminggu kayak begini airnya keruh, ini kotoran laut dari dulu tiap tahun ada. Ini penanda kalau mau hujan pasti keruh, biasanya dengan ubur-ubur," bebernya.

ADVERTISEMENT

Iki membenarkan gumpalan yang dia sebut kotoran laut ini memang kondisinya terpisah-pisah. "Terpisah-pisah arus yang ada budah (berbusa) di ujung saja, nggak ke tengah-tengah, nggak. Ini dari muara juga begini nggak sampai ke tengah," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, cairan hitam pekat dan kecokelatan mencemari wilayah perairan lokasi wisata pesisir Batu Panganten di Desa Purwasedar, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Informasi diperoleh detikJabar, cairan pekat itu pertama kali terlihat pada Senin (22/7/2024).

Uwey (52), warga di sekitar lokasi mengatakan, cairan berwarna hitam pekat dan kecoklatan awalnya dilihat berada di tengah-tengah perairan, namun makin lama terus terbawa ke pesisir pantai kawasan wisata tersebut.

"Saya sedang memperbaiki pagar pembatas sekitar jam 08.00 WIB, hari Senin itu. Saya melihat air laut berubah coklat kehitaman, lama-lama air pekat itu sudah ada di pesisir, sekitar 200 meter persegi luasnya kurang lebih," ungkapnya kepada detikJabar, Rabu (24/7/2024).

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads