Konstelasi politik jelang pelaksanaan Pemilihan Wali Kota Cimahi 2024 kian menarik meskipun nama yang diprediksi akan maju dalam kontestasi lima tahunan itu tak bertambah.
Sebelumnya, Partai Gerindra resmi mengumumkan nama Adhitia Yudisthira sebagai bakal cawalkot mereka. Partai Gerindra juga menyiapkan nama mantan Wali Kota Cimahi, Ngatiyana sebagai wakil Adhitia.
Beberapa hari berselang, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan juga mundur dari jabatannya dan pensiun dini demi maju sebagai bakal calon wali kota. Dikdik kabarnya diusung koalisi Cimahi Bersatu yang di dalamnya ada Partai Demokrat, Partai NasDem, serta PPP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satu nama yang juga dipastikan maju dalam Pilwalkot Cimahi yakni Ketua Komisi 4 DPRD Kabupaten Bandung Barat, Bagja Setiawan. Bagja maju dari partainya, PKS, yang menjadi pemenang Pileg Kota Cimahi dengan raihan sembilan kursi.
"Ya melihat deklarasi kemarin, ada potensi Bagja berpasangan dengan Dikdik. Tinggal menunggu mana yang mau mengalah, kalau Bagja dengan Dikdik menurut saya selesai (potensi menang besar)," kata pengamat politik dan pemerintahan Unjani Cimahi, Arlan Siddha saat ditemui, Kamis (18/7/2024).
Menurut Arlan, yang menarik dinantikan yakni head to head antara Dikdik dengan Ngatiyana. Sejak awal, ada kecenderungan keduanya tidak bisa disatukan sebagai pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota.
"Secara survei, Dikdik selalu di atas. Dalam arti dia sebagai Sekda ya. Selisihnya dengan Ngatiyana kecil atau tipis juga sebetulnya. Misalnya Dikdik di angka 60 persen sementara Ngatiyana 20 persen, itu menang. Tapi kondisinya tidak, jadi bedanya 45 persen dengan 43 persen, atau 43 persen dan 42 persen, itu kecil sekali menurut saya," kata Arlan.
Pertarungan di Pilwalkot Cimahi kali ini, kata Arlan, menjadi sesuatu yang menarik disimak karena menjadi pertarungan yang menentukan pada sisi calon wakil walikotanya.
"Menurut saya menarik, mereka head to head. Kuncinya untuk Pilwalkot tahun ini ada di wakilnya, beda dengan tahun-tahun sebelumnya yang incumbent itu langsung bisa diprediksi," kata Arlan.
Di sisi lain, Arlan menantikan pergerakan dari partai yang belum menentukan posisi mereka, salah satunya PDI Perjuangan. PDI Perjuangan sendiri sebetulnya menyiapkan nama Bilal Insan Muhammad, anak mantan Wali Kota Cimahi, Ajay M Priatna.
"Konstelasi masih bisa berubah, potensi 3 poros masih terbuka. Catatannya kalau memang PDIP dan partai lain yang belum bergerak mulai ambil posisi. Secara sejarah, PDIP kan selalu ambil bagian dengan nama calon, kalau sekarang enggak ada, sangat disayangkan," kata Arlan.